WahanaNews-Bintan | Dua nelayan Sungai Kecil, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Saifudin (50) dan Rudolfus (53) yang dikabarkan hilang saat melaut pada Minggu (8/5/2022) sore, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat saat Selasa (10/5/2022) siang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tanjungpinang, Slamet Riyadi mengatakan, hari ini merupakan hari kedua pencarian yang dilakukan oleh 82 personil gabungan.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Pencariannya dengan menyisir perairan antara Batu Putih dan Berakit dengan titik koordinat 1°15'1.69"U 104°23'58.18"T.
"Ada 98 personil yang terlibat dalam aksi pencarian ini. Diantaranya 82 personil melakukan penyisiran dan 16 personil siaga di Posko," ujar Slamet.
82 personil yang menyisir diantaranya Basarnas Tanjungpinang 6 orang, RB 209 Tanjungpinang 15 orang, Polair Polda Kepri 5 orang, SPKKL Batam 5 orang, Polair Polres Bintan 5 orang, TNI AL 2 orang, HNSI Bintan 10 orang, pemilik kapal 4 orang dan masyarakat setempat 30 orang.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Sementara 16 personil yang bersiaga di posko antara lain Basarnas Tanjungpinang 5 orang, TNI AL 2 orang, aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) Sebong 2 orang, Bhabinkamtibmas Sebong 1 orang, Babinsa Sebong 1 orang dan masyarakat setempat 5 orang.
"Perlengkapan yang dikerahkan RB 209 Tanjungpinang, satu unit rubber boat, 5 unit kapal kayu. Kapal tersebut menyisir 43 Nautical Mille (NM)," jelasnya.
Beberapa jam pencarian, kata Slamet, tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB pihaknya mendapatkan laporan pemilik kapal yang ditumpangi korban, Aseng.
Beliau memberitahukan jika kedua korban telah ditemukan dalam keadaan selamat di daerah Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam.
Mendapati informasi tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Tim Pencarian dan Pertolongan Kota Batam. Lalu dikerahkan 4 personil dengan menumpangi satu set rubber boat ke Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam untuk mengecek keadaan korban.
"Dari keterangan korban bahwa kapal kayu/pompong yang mereka gunakan mengalami kerusakan pada mesin sehingga mereka hanyut dan terbawa arus sampai daerah Batam. Apalagi saat itu cuaca tidak bersahabat dengan ketinggian gelombang 1,25 meter, angin 5-45 cm perdetik dan kecepatan angin 2-15 Kt," ucapnya.
Dengan telah ditemukannya korban dalam keadaan selamat dan sehat. Maka operasi pencarian dan pertolongan ini diusulkan untuk ditutup. [rda]