WahanaNews-Bintan | Bintan (Lagoi) dan Batam (Nongsa) siap untuk dijadikan prototipe atau model travel bubble dengan negara Singapura. Hal itu ditegaskan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, Kamis (20/1).
"Selain kasus konfirmasi yang terus melandai, tingkat vaksinasi yang tinggi, juga survei serologi yang telah dilaksanakan mendapat hasil yang menggembirakan. Jika digabungkan dengan survei yang dilaksanakan di Batam, maka didapat angka 91 sampai dengan 92 persen, ini artinya herd immunity masyarakat Kepri telah terbentuk," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Kamis.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Selain itu untuk persiapan teknis, katanya, pengelola kawasan wisata Lagoi, Bintan Resort Cakrawala (BRC) juga telah memiliki Lab Tes Cepat Molekuler (TCM) yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi.
Sedangkan di Nongsa, Batam juga sedang proses pemberlakuan TCM.
Kemudian penerapan bluepass yang dipersiapkan untuk keperluan tracing yang diperuntukkan bagi pekerja dan wisatawan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Kami harap travel bubble Bintan Batam - Singapura (BB-S) dapat segera terealisasikan, mengingat angka pengangguran terbuka di Kepri yang masih cukup tinggi di angka 10,12 persen, yang sebagian besar berasal dari sektor pariwisata," ujar Ansar
Lanjutnya menjelaskan pengaturan travel bubble BB-S dilakukan dengan melakukan pembatasan mobilitas dan aktivitas pada area tertentu dan terbatas di kawasan Lagoi dan Nongsa dengan penerapan prokes yang ketat dan dilakukan testing secara regular.
Antara lain, travellers harus sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap, menunjukkan hasil tes PCR sebelum berangkat yang menunjukkan hasil Negatif Covid-19, dan dilakukan tes PCR pada saat kedatangan di pintu masuk.
"Selain itu, setelah keluar hasil Tes PCR Negatif Covid-19, baru diperbolehkan melakukan kegiatan. Kemudian, seluruh kegiatan dilakukan di area tertentu dan terbatas, dengan penerapan prokes yang ketat," ungkapnya.
Sementara dalam rapat koordinasi travel bubble BB-S secara virtual, Rabu (19/1), Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah setuju untuk memulai penerapan travel bubble BB-S dalam waktu dekat.
"Bapak Presiden telah menyetujui untuk mulai penerapan travel bubble BB-S, sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi khususnya pariwisata secara terkontrol dan terbatas" ujar Menko Airlangga.
Bahkan, menurut Menko Airlangga untuk memenuhi tujuan tersebut, travel bubble BB-S perlu segera dimulai.
Apabila memungkinkan, sebelum pelaksanaan Leaders-Retreat RI-Singapura di Lagoi, Bintan dalam bulan ini.
"Untuk itu, perlu segera dibahas bersama penyiapan kebijakan, regulasi dan pengaturan secara teknis di lapangan," tuturnya.
Selanjutnya, Menko Airlangga memaparkan beberapa hal yang harus segera ditindaklanjuti untuk penyiapan penerapan travel-bubble BB-S, di antaranya bagi Satgas PC-19 (BNPB) agar segera menyiapkan Surat Edaran (SE) Ka Satgas Penanganan COVID-19, yang khusus mengatur prokes untuk travel-bubble BB-S.
"Kemudian Kementerian Luar Negeri, segera menyiapkan dukungan kebijakan dan koordinasi dengan Pemerintah Singapura, serta Kementerian Kesehatan menyiapkan dukungan pengaturan prokes dan lainnya," demikian Menko Airlangga. [rda]