WahanaNews-Bintan | Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan mencatat hingga Agustus 2022 sudah ada 58 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bintan. Dari 58 kasus itu, terdapat 1 kasus pasien meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Bintan pada Januari 2022 terdapat 1 kasus DBD dengan rincian 1 kasus pasien di Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
Kemudian bulan Februari 2022 terdapat 3 kasus DBD dengan rincian 2 kasus pasien laki-laki dan 1 kasus pasien perempuan di Toapaya Selatan. Kecamatan Toapaya.
Bulan Maret tahun 2022 terdapat 3 kasus DBD dengan rincian 1 kasus pasien laki-laki di Sei Lekop, 1 kasus pasien laki-laki di Gunung Lengkuas, dan 1 kasus pasien perempuan di Sei Lekop.
April tahun 2022 terdapat 2 kasus DBD dengan rincian, 1 kasus pasien laki-laki di Kijang Kota dan 1 kasus pasien perempuan di Kijang Kota.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Bulan Mei 2022 terjadi lonjakan kasus sebanyak 19 kasus dengan rincian 2 kasus pasien laki-laki di Berakit, 2 kasus pasien laki-laki di Tanjungpermai, 1 kasus pasien perempuan di Tanjunguban Selatan, 3 kasus pasien perempuan di Tanjunguban Kota, 1 kasus pasien laki-laki di Tanjunguban Kota, 1 kasus pasien laki-laki di Gunung Lengkuas, 1 kasus pasien laki-laki di Sei Lekop, 2 kasus pasien laki-laki di Kijang Kota dan 6 kasus pasien perempuan di Kijang Kota.
Kemudian bulan Juni tahun 2022 terdapat 18 kasus dengan rincian 1 kasus pasien perempuan di Numbing, 1 kasus pasien perempuan di Teluk Sasah, 1 kasus pasien perempuan di Tanjunguban Selatan, 5 kasus pasien laki-laki di Tanjunguban Selatan, 2 kasus pasien perempuan di Sei Lekop, 1 kasus pasien laki-laki di Sei Lekop, 3 kasus pasien perempuan di Kijang Kota, 3 kasus pasien laki-laki di Kijang Kota, dan 1 kasus pasien laki-laki di Gunung Kijang.
Juli 2022 terdapat 7 kasus dengan rincian 1 kasus pasien laki-laki di Batu Lepuk, 1 kasus pasien perempuan di Numbing, 1 kasus pasien laki-laki di Sei Lekop, 1 kasus pasien perempuan Sei Lekop, 1 kasus pasien perempuan di Kijang Kota, dan 2 kasus pasien laki-laki di Kijang Kota.
Agustus tahun 2022 terdapat 5 kasus, dengan rincian 1 kasus pasien perempuan di Tanjungpermai, 1 kasus pasien perempuan di Sungai Enam, 2 kasus pasien laki laki di Kijang Kota dan 1 kasus pasien perempuan di Gunung Kijang.
Kadis Kesehatan Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengatakan, jumlah kasus DBD hingga Agustus 2022 terdapat 58 kasus DBD dengan 1 kasus pasien meninggal.
“Kasus tertinggi pada bulan Mei sebanyak 19 kasus dan Juni 18 kasus,” katanya.
Diakuinya, musim yang tidak menentu saat ini sangat berpotensi meningkatnya kasus DBD.
Karena itu, dia meminta masyarakat harus menerapkan 3 M Plus yakni menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air dan tempat penampungan air minum.
Kemudian, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi dan toren air. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi tempat berkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Sedangkan langkah plusnya untuk mencegah DBD, lanjutnya, menaburkan bubuk larvasida tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
Gama juga mengimbau apabila masyarakat memiliki gejala seperti demam naik turun yang terjadi 2 hingga 7 hari, muncul bintik-bintik kemerahan, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pada area belakang bola mata agar segera mendatangi puskesmas terdekat.[zbr]