WahanaNews-Bintan | Nelayan menolong dua penyelam Eropa yang selamat di perairan Bintan Indonesia, Sabtu (9/4/2022).
Diketahui dua penyelam itu hanyut dari perairan Malaysia.
Baca Juga:
Diduga Oknum Ketua DPD (LSM) Membekingi Judi Mesin Tembak Ikan di Bagan Siapi-api, Kecamatan Bangko
Namun nahas, penyelam yang ketiga, seorang warga Belanda berusia 14 tahun dilaporkan meninggal, empat hari setelah mereka menghilang dari pulau Malaysia selatan.
Associated Press melaporkan, pihak berwenang menyebut para penyelam itu hanyut sekitar 100 kilometer ke perairan Indonesia.
Alexia Alexandra Molina (18) asal Prancis dan Adrian Peter Chesters (46) asal Inggris ditemukan Sabtu pagi di perairan Indonesia. Keduanya kemudian dibawa ke rumah sakit, kata Badan Penegakan Maritim Malaysia.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Sementara anak laki-laki Adrian Peter Chesters, Nathen Renze Chesters, masih hilang. Tetapi, Chesters mengatakan kepada polisi bahwa putranya meninggal karena terlalu lemah.
Badan Penegakan Maritim Malaysia sudah meminta pihak berwenang Indonesia untuk terus membantu mencari mayat Nathen. Sementara, operasi pencarian di Malaysia telah dibatalkan.
Molina dan Chesters ditemukan 30 kilometer di utara Pulau Bintan Indonesia. Jaraknya sekitar 100 kilometer dari lokasi mereka dilaporkan hilang hari Rabu, menurut kepala polisi Mersing Cyril Edward Nuing.
Ketiganya menyelam bersama instruktur Norwegia mereka, Kristine Grodem, sedalam sekitar 15 meter di sebuah pulau di lepas pantai kota Mersing di negara bagian Johor selatan Malaysia.
Grodem, 35 tahun, diselamatkan pada Kamis (7/4) oleh sebuah kapal tunda. Dia mengatakan mereka berempat muncul dengan selamat pada Rabu (6/4) sore, tetapi kemudian hanyut menjauh dari kapal speedboat dan dipisahkan oleh arus yang kuat.
Grodem sedang melatih ketiga orang yang hanyut itu untuk mendapatkan lisensi menyelam tingkat lanjut, kata pejabat maritim Malaysia.
Kepolisian Malaysia menahan nakhoda speedboat untuk penyelidikan lebih lanjut, dan kegiatan menyelam di Mersing dihentikan. Ada beberapa pulau di luar kota yang merupakan tempat menyelam yang populer.
Perbatasan Malaysia dibuka kembali untuk orang asing pada 1 April setelah ditutup selama lebih dari dua tahun selama pandemi Covid-19. [rda]