WahanaNews-Bintan | Jalan Tirta Madu yang menghubungkan Km 18 arah Kijang dengan Gesek terpaksa ditutup, Selasa (2/8/2022).
Hal itu dilakukan karena penyanggah bagian bawah jalanan yang terbuat dari batang pohon terbawa arus hujan lebat yang melanda.
Baca Juga:
Jalan di Permata Puri, Kota Semarang Amblas Akibat Hujan Tinggi
Warga Km 17 Gesek, Yoyon mengaku sempat kesal karena jalanan tersebut ditutup plang. Sebab sebelum hujan melanda jalanan tersebut masih dapat dilintasi meskipun bagian sisi kirinya sudah amblas.
"Sekitar jam 8 pagi saya masih bisa lewat Jalan Tirta Madu ke arah Km 18. Namun setelah hujan melanda jalanan tersebut ditutup total," ujar pria yang menunggangi Honda Revo berwarna biru putih tersebut.
Awalnya dia ingin nekat untuk melintasi jalanan tersebut dengan mengambil sisi kiri jalan. Namun niat itu berubah setelah dia melihat langsung penyanggah bagian bawah jalanan itu sudah tidak ada lagi alias bolong.
Baca Juga:
Pemprov Bengkulu Cepat Tangani Jalan Nasional Penghubung di Bengkulu Tengah
"Jadi kelihatan diatas seperti biasa. Pas liat dekat-dekat ternyata bagian bawahnya bolong. Penyanggahnya tidak ada lagi sehingga sangat berbahaya jika dilintasi," jelasnya.
Karena jalanan tersebut tak dapat dilintasi, akhirnya dia berbalik arah. Kemudian melintasi jalur berputar ke arah Kota Tanjungpinang untuk sampai ke Km 17 Gesek.
Hal itu terpaksa dia lakukan mengingat jalanan alternatif yang paling dekat menuju ke Gesek tidak ada lagi.
"Sebenarnya ada Jalur Lintas Timur yang dari arah Lapas Batu 18 namun kondisi jalannya licin dan banyak kelapa sawit yang rawan tumbang. Demi keselamatan saya terpaksa mutar ke arah Tanjungpinang agar sampai ke Gesek," katanya.
Hal sama diakui Warga Bintan Timur, Ulan. Dia sudah mengendarai motor sejauh 6 Km dari Simpang Gesek masuk ke Jalan Tirta Madu.
"Pas 1 Km lagi mau sampai Km 18 arah Kijang. Jalannya tak bisa dilintasi ternyata rusak lagi," sebutnya.
Jalanan yang ditutup tersebut sudah beberapa kali diperbaiki akibat amblas. Perbaikannya terakhir dilakukan awal Juli lalu. Kemudian akhir Juli kembali amblas namun bagian kanan saja.
Namun sekarang jalanan itu kembali rusak. Meskipun belum amblas tapi penyanggah di bawahnya sudah terbawa arus. Sehingga tampak bolong bagian bawahnya.
"Jalanan itu seperti tergantung. Ngeri juga kalau lewat situ. Makanya saya mutar lagi dan nekat lewat Lintas Timur," ucapnya.
Wanita yang bekerja sebagai honorer di Pemkab Bintan itu sangat berharap jalanan tersebut segera diperbaiki. Bahkan dibangun ulang dengan konstruksi yang kuat agar tidak amblas lagi.
Karena jalanan ini merupakan akses satu-satunya yang terdekat untuk menuju Gesek-Km 18 arah Kijang dan sebaliknya.
"Jangan diperbaiki asal-asalan dengan batang pohon lalu ditimbun tanah lagi. Karena kalau sudah hujan lebat seperti hari ini maka akan mudah rusak lagi. Kalau bisa dibangun yang bagus sehingga aman dan nyaman dilintasi pengendara," katanya.[zbr]