WahanaNews-Bintan | Mata pelajaran muatan lokal berbasis Budaya Melayu yang terintegrasi dengan pariwisata untuk siswa Kelas 5-6 SD dan Kelas 8-9 SMP dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir, di Bintan, Rabu mengatakan muatan lokal menjadi mata pelajaran khusus yang mulai diberlakukan setelah ditetapkan dalam peraturan daerah.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
"Tantangan pendidikan ada di depan mata kita seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, sehingga perlu inovasi untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, salah satunya dengan menyiapkan bahan ajar khusus muatan lokal yang diharapkan mampu menularkan nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam Budaya Melayu," ujarnya.
Saat ini, kata dia, Disdik Bintan sudah mulai mengumpulkan budayawan dan para ahli dari kampus.
Hasil kajian para ahli tersebut akan dijadikan sebagai bahan dalam pembahasan rancangan peraturan daerah.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Anak-anak harus diperkenalkan dengan Budaya Melayu dan objek wisata di Bintan. Ini sebagai upaya melestarikan Budaya Melayu, sekaligus meningkatkan sektor pariwisata," katanya.
Tamsir mengatakan pihaknya juga akan mengajukan rancangan peraturan daerah sebagai payung hukum dalam melaksanakan kebijakan tersebut.
Tahun ini rancangan peraturan daerah itu mulai dibahas dan diharapkan dapat segera disetujui DPRD Bintan dan kemudian disahkan Kemendagri.
"Muatan lokal yang terintegrasi dengan pariwisata ini menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Bintan, sehingga perlu segera diwujudkan," ucapnya.
Ia mengatakan Bintan cukup kaya dengan Budaya Melayu, bahkan aset sejarah di daerah itu masih dapat dilihat sampai sekarang.
Adat istiadat, nasihat yang terkandung dalam karya sastra dan sejarah kejayaan Kerajaan Melayu perlu diketahui oleh pelajar, sehingga tidak hilang ditelan waktu.
Menurut dia, nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalam budaya perlu dilestarikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Seperti pantun, gurindam, syair serta permainan tradisional perlu diperkenalkan kepada para siswa," ucapnya.
Menurut dia, Bintan memiliki keindahan alam, terutama yang berada di kawasan pesisir.
Hamparan pasir putih, laut yang bersih dan pulau-pulau membuat Bintan ramai dikunjungi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, sebelum pandemi Covid-19.
Dari sumber pendapatan daerah, sektor pariwisata di Bintan sebelum pandemi menjadi andalan bagi pemerintah daerah.
Karena itu, menurut dia, pelajar perlu diperkenalkan tentang objek wisata di Bintan, termasuk upaya merawat dan melestarikan pantai.
"Guru-guru perlu memperkenalkan objek wisata, upaya merawat pantai, menjaga kelestarian alam serta membangun kesadaran pelajar sejak dini untuk turut serta membangun sektor pariwisata," katanya. [rda]