WahanaNews-Bintan | Penumpang di Pelabuhan Tanjunguban Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau mulai berkurang pada hari terakhir libur Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri Junaidi di Bintan, Minggu, mengatakan lonjakan jumlah penumpang terjadi sejak tiga hari lalu hingga Sabtu (7/5) malam.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sehari yang lalu, enam unit kapal roro berlayar sebanyak 21 trip ke Pelabuhan Tanjung Punggur, Batam, dengan jumlah kendaraan yang diangkut sekitar 800 unit.
Sementara 6 Mei 2022, sebanyak enam unit kapal dengan 21 kali perjalanan mengangkut kendaraan sebanyak 780 unit dari Tanjunguban ke Batam.
"Hari ini sudah sepi penumpang. Sampai pukul 15.00 WIB, antrean kendaraan tinggal satu baris," katanya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Junaidi menuturkan pelaksanaan arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah di Pelabuhan Tanjunguban dan Pelabuhan Tanjung Punggur jauh lebih ramai dibanding tahun 2020 dan 2021.
Warga Batam yang berlebaran dan menikmati hari libur di Pulau Bintan (Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang) jauh lebih ramai sehingga kepadatan penumpang terjadi pada arus balik.
"Sepertinya masyarakat Kepri, khususnya Pulau Bintan dan Batam sudah akrab dengan kapal roro. Menggunakan kapal roro jauh lebih hemat dibanding kapal cepat dari Batam ke Tanjungpinang maupun ke Tanjunguban," katanya.
Harga tiket kapal roro bagi warga yang mengendarai mobil sebesar Rp267.000, jauh lebih hemat dibanding menggunakan kapal cepat bila membawa anggota keluarga. Warga tidak perlu lagi menyewa kendaraan saat tiba di Batam maupun di Pulau Bintan karena sudah membawa kendaraan sendiri dengan menggunakan kapal roro.
"Kalau naik kapal cepat, biaya tiket per orang Rp60.000 lebih/orang. Kalau bawa keluarga mungkin untuk biaya tiket kapal cepat saja sudah di atas Rp300.000, belum lagi sewa kendaraan atau naik taksi," ujarnya. [rda]