WahanaNews-Bintan | Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) berhasil mengevakuasi seekor ular lidi sepanjang satu meter yang masuk ruangan kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Tadi siang, masuk sekitar pukul 14.00 WIB," kata Kepala UPT Damkar Kecamatan Bintan Timur Nurwendi di Bintan, Senin (12/9/22).
Baca Juga:
Tertangkap Basah, Pria Ini Sembunyikan 104 Ular Hidup dalam Celana di Perbatasan China
Dia menjelaskan laporan kejadian itu diterima dari salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang berjaga di kantor BKD Bintan di Kijang.
Setelah menerima laporan itu, tim damkar langsung turun ke lokasi guna melakukan proses evakuasi ular lidi menggunakan peralatan, berupa tongkat ular.
"Proses evakuasi berjalan lancar, sekitar 30 menit," ujar dia.
Baca Juga:
Detik-detik Mengerikan: Wanita 50 Tahun di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton
Ia menyebut ular lidi tersebut berasal dari semak belukar di sekitar kantor BKD Bintan, namun kemunculannya tidak sampai mencederai para pegawai yang tengah bekerja.
Ular lidi itu diduga keluar dari habitat karena kondisi cuaca saat ini di daerah setempat yang pancaroba.
"Bisa jadi ular itu keluar untuk mencari makan," kata dia.
Ia mengatakan ular lidi termasuk jenis hewan berbisa sehingga dapat membahayakan keselamatan manusia. Ular yang telah dievakuasi itu kini dilepasliarkan ke habitat aslinya di wilayah Kijang.
Sepanjang tahun 2022, khusus Damkar Bintan Timur telah menangani 10 kejadian berbagai jenis ular masuk ke pekarangan hingga rumah warga.
"Rata-rata masuk pekarangan warga, lalu kita evakuasi," ujar dia.
Bahkan akibat proses evakuasi ular, lanjut dia, salah seorang petugas Damkar Bintan Timur digigit ular kobra, namun cepat dibawa ke rumah sakit sehingga bisa langsung ditangani secara medis.
Dalam menjalankan tugas evakuasi ular maupun hewan berbisa lainnya, sambungnya, tim damkar tidak dibekali metode atau keahlian tertentu, melainkan modal keberanian dengan peralatan seadanya.
"Harusnya ada semacam pelatihan khusus, tapi belum terealisasi akibat keterbatasan anggaran," ucap dia.
Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya maksimal memberikan pertolongan evakuasi hewan berbisa di lingkungan warga dengan menghubungi kantor damkar setempat.[zbr]