WahanaNews-Bintan | Puluhan warga menggelar aksi protes di Kantor Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Senin (15/8/2022).
Kedatangan warga Desa Lancang Kuning Bintan itu untuk mempertanyakan wujud pengadaan sapi, pengembangan madu kelulut, dan pengadaan kelapa, sebagai program desa sejak 2017 lalu.
Baca Juga:
Pjs Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Buka Seminar dan Workshop Rakornas 2024
Pasalnya, hingga saat ini tiga pengadaan yang menjadi program Desa Lancang Kuning Bintan itu tidak jelas keberadaannya.
Dalam aksi itu, sejumlah warga juga memegang pamplet protes terkait tiga program. Saat itu pihak kepolisian dan TNI juga ikut melakukan pengamanan situasi.
Kedatangan warga diterima pihak Desa Lancang Kuning. Lalu perwakilan warga diajak untuk melakukan diskusi di aula desa.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
Perwakilan warga dari Desa Lancang Kuning, Sugito menuturkan, bahwa pihaknya mempertanyakan keberadaan tiga program Desa Lancang Kuning yang dipimpin oleh mantan Kepala Desa Lancang Kuning, Cholili Bunyani.
"Kita menanyakan tiga program pengadaan itu, tapi desa tidak bisa menjelaskan dan menunjukkan wujudnya. Padahal pengadaan tiga program itu mencapai ratusan juta," terangnya.
Ia melanjutkan, untuk pendapatan Desa Lancang Kuning terkait tiga program ini sama sekali tidak diketahui warga, dan hasilnya tidak transparan dari desa.
Maka warga mempertanyakan. Soalnya, dampaknya kepada warga tidak ada.
"Padahal, kami warga Desa Lancang Kuning itu banyak ahli dalam pemeliharaan sapi dan ternak kelulut. Kenapa kami tidak dilibatkan. Begitu juga dengan kelapa, biasanya dibagi 2 bibit kelapa kepada warga per kepala keluarga(KK)," jelasnya.
Sugito juga mengatakan, dari hasil diskusi dengan pihak desa tidak ada titik terang dan kejelasan terkait wujud daripada program tersebut.
"Kita berharap pihak berwajib segera melakukan tindakan terkait hal ini. Kami juga berencana untuk membuat laporan," harapnya.
Pj Kepala Desa Lancang Kuning, Federic Van Resha, yang baru bertugas beberapa hari di desa ini, menyampaikan selama menjabat, terkait pengadaan kelapa, madu kelulut dan sapi itu diberdayakan oleh BUMDes.[zbr]