WahanaNews-Bintan | Pembangunan Bintan International Circuit yang direncanakan menjadi area balapan Formula 1 dan balapan internasional lainnya akhirnya resmi ditetapkan di kawasan Lagoi dengan memakan investasi mencapai Rp 1 triliun lebih yang murni berasal dari konsorsium swasta tanpa APBN/APBD.
Adapun pemilihan lokasi ini dilakukan oleh Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo bersama Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Executive Director of Gallant Venture Pte LTD, Frans Gunara sebagai pengelola kawasan Bintan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Bamsoet mengatakan kehadiran Bintan International Circuit akan menjadikan Indonesia sejajar dengan berbagai negara besar dunia lainnya dalam menyelenggarakan kejuaraan motorsport bergengsi dunia.
Apalagi Formula 1 tercatat telah diselenggarakan di 21 negara yang tersebar di 5 benua.
Ia menambahkan Bintan International Circuit yang akan memanfaatkan lahan sekitar 237 hektare ini menurutnya bakal melengkapi Pertamina Mandalika International Circuit yang telah menjadi tuan rumah MotoGP.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Lebih lanjut, Bamsoet mengungkap progres pembangunan selain penentuan lokasi.
Ia mengatakan pihak Populous sebagai konsultan internasional dari Inggris yang menangani landscape design kawasan sirkuit sudah mematangkan Detail Engineering Design (DED), termasuk desain lintasan/track sirkuit.
"Direncanakan dalam lintasan sirkuit ada 17 tikungan untuk Motor Roda Dua, serta 18 tikungan untuk Formula 1. Tim konsorsium saat ini sedang mematangkan rencana pengembangan bisnis di kawasan Bintan International Circuit," jelas Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).
"Ditargetkan pada Mei 2022 seluruh perencanaan bisnisnya sudah selesai, sehingga Presiden Joko Widodo sekaligus Bapak Otomotif Indonesia sudah bisa melakukan groundbreaking pembangunan Bintan International Circuit," imbuhnya.
Menurut Bamsoet, kehadiran Bintan International Circuit sebagai Sirkuit Formula 1 di Indonesia ini nantinya akan mendatangkan banyak keuntungan.
Selain meningkatkan gairah balap mobil dalam peningkatan prestasi atlet, juga bisa menyerap lapangan pekerjaan sekaligus menjadi penggerak ekonomi Kepulauan Riau dan nasional.
"Sebagai gambaran, penyelenggaraan Formula 1 di Montreal dikabarkan bisa membuka 640 lowongan pekerjaan di Kota Quebec dan sekitarnya. Secara aktivitas dan operasional sirkuit, menyumbang 9.100 lowongan pekerjaan di regional Austin. Menghasilkan perputaran uang untuk menggaji para pekerjanya mencapai US$ 306 juta," paparnya.
Begitu pun dengan Formula 1 di USA yang diselenggarakan di The Circuit of America pada kurun waktu 2012-2015.
Ia menerangkan penyelenggaraannya memberikan kontribusi pada lokal ekonomi mencapai US$ 2,8 miliar.
Selain itu, lanjut Bamsoet, studi Price Waterhouse Coopers mencatat Formula 1 di Azerbaijan yang diselenggarakan di Kota Baku pada kurun waktu 2016 dan 2017 membukukan pendapatan mencapai US$ 277,3 juta.
Selain mendapatkan keuntungan ekonomi, Indonesia juga bisa mendapatkan manfaat dari sisi country branding.
"Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2018, Singapura telah menjadi tuan rumah untuk 450 ribu turis F1. Berkontribusi pada penerimaan belanja wisata mencapai US$ 1,4 miliar," ujar Bamsoet.
"Bintan International Circuit nantinya bisa bekerja sama dengan Singapura untuk bersama-sama menyelenggarakan Formula 1 di Bintan International Circuit. Sehingga Singapura tidak perlu lagi menutup jalan raya, mall, dan toko-toko dengan biaya kompensasi yang sangat besar untuk menyelenggarakan Formula 1," pungkasnya.
Sebagai informasi, pertemuan Bamsoet dengan Gubernur Kepri dan Executive Director of Gallant Venture ini turut dihadiri oleh para pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pembina Tinton Soeprapto dan Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Junaidi Elvis. Hadir pula Director Populous Andrew James, serta Group General Manager Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab. [rda]