WahanaNews-Natuna | Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi mencapai 4 meter yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia pada 26 - 27 Mei 2022.
Gelombang tinggi ini diakibatkan adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Baca Juga:
Diterjang 24 Gempa, Inilah Daerah Rawan di Kalimantan Bulan Ini
“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara - Barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot,” tulis BMKG lewat keterangan resminya, Kamis (26/5/2022).
Sementara itu, BMKG mencatat kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan barat Lampung - selatan Banten, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.50 meter di Selat Malaka, perairan timur P. Simeulue, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Kupang - Rote, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan selatan Flores, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur.
Baca Juga:
Bertemu Kepala BMKG, Wamen Diana Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi untuk Kelancaran Arus Nataru
Kemudian, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kalimantan, perairan Manui - Kendari, perairan Wakatobi, perairan selatan Kep. Sermata, - Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai - Aru, Laut Banda, Laut Arafuru, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua Barat.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan P. Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat - selatan, perairan selatan Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu - Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTT.
BMKG mengatakan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.