WahanaNews-Natuna | Politisi Partai Perindo Kabupaten Natuna, Eryandy terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Cabang (Muscab) sebagai Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Natuna periode 2022-2026 di Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Natuna, Kamis (17/3/2022).
Pemilihan ini digelar secara terbuka.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Semua pemilih (voter) memberi kepercayaan kepada Eryandy untuk memimpin Cabang Olahraga (Cabor) POBSI Natuna selama empat tahun ke depan.
Muscab ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Pemprov POBSI Provinsi Kepulauan Riau Nomor: 003/POBSI-Kepri/III. Pasalnya masa jabatan kepengurusan lama sudah berakhir.
"Untuk melahirkan atlet berprestasi, gaungnya harus dibesarkan dengan cara menciptakan industri biliar di Natuna," ujarnya.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Dia bertekad untuk membawa perubahan pada POBSI Kabupaten Natuna.
Salah satunya, menargetkan atlet biliar berlaga diajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Nantinya segala administrasi dan ketentuan sesuai aturan akan dipenuhi.
Di samping itu, Sekretaris Komisi II DPRD Natuna ini juga berencana membuat beberapa turnamen sebagai even tahunan.
Dengan demikian, POBSI bisa menjaring minat masyarakat serta mendapat bibit yang unggul.
"Sebenarnya itulah goalnya. Mengharumkan nama Natuna akan menjadi kebanggaan besar bagi kita. Mudah-mudahan ini terealisasi," ujar Eryandy.
Ke depan, Eryandy mengajak seluruh pengurus untuk bergandeng tangan.
Pasalnya tanpa dukungan semua pihak, ia tidak akan bisa berbuat banyak dan tak bisa bekerja sendiri.
Sementara itu, Ketua KONI Natuna Wan Sofian merasa bangga atas terpilihnya nakhoda baru POBSI Natuna.
Melalui tangan dingin Eryandy, ia berharap dunia biliar semakin bergairah lagi ke depannya.
"Rencana beliau ke depan akan membuat turnamen biliar. Ini harus kita dukung untuk membangkitkan kembali biliar di Natuna," cetusnya.
Dia menyebut bahwa untuk menghidupkan sebuah cabor pasti membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Selain itu terlalu berat kalau mengharapkan anggaran kepada Pemda.
"Jangan seperti dulu lagi. Saya tidak mau cabor asal-asalan. Biar sedikit tapi gampang diurus. Mindsetnya dirubah, betul-betul menempatkan orang yang kredibel dan akuntabel," ungkapnya. [rda]