WahanaNews-Natuna | Jembatan Gantung Segeram di Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna diresmikan Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda bersama Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui, Jumat (4/3/2022).
Jembatan gantung yang menghubungkan dua kampung, antara Kampung Segeram dan Seminte itu terbuat dari baja sepanjang 84 meter.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Jembatan tersebut kini menjadi akses pintas bagi warga setempat untuk memperpendek rentang kendali dan jarak tempuh.
Selain orang, jembatan dari baja itu juga bisa dilewati sepeda motor. Untuk orang, kapasitasnya bisa menampung 40 orang yang lewat secara bersamaan.
Diketahui, pembangunan Jembatan Gantung Segerem-Seminte dikerjakan oleh Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga pada tahun 2021.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menyampaikan, jembatan gantung ini menjadi akses untuk semua masyarakat berkat kerja nyata Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan.
"Kita berterima kasih kepada Ibu Cen, atas perjuangan nyata membangun jembatan gantung yang sangat dibutuhkan oleh warga Segeram," kata Rodhial.
Menurut Rodhial, Kampung Tua Segeram dulu merupakan pusat pertama ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di Natuna.
Meskipun demikian, pembangunan ke depan tidak hanya terpusat di kota saja, desa-desa juga akan dibangun secara merata. Sama halnya Jembatan Gantung Segeram-Seminte.
"Ibu telah berjuang nyata untuk masyarakat Natuna. Masyarakat Natuna pun akan ingat dan berjuang untuk Ibu Cen," ucap Rodhial.
Sementara itu, Kepala Bina Marga Kementerian PUPR RI, Yudha mengatakan, pembangunan Jembatan Gantung Segeram-Seminte merupakan usulan dari Anggota Komisi V DPR RI Cen Sui Lan melalui dana aspirasi wakil rakyat.
"Jembatan gantung memang usulan dari Ibu Cen untuk warga Natuna khususnya Segeram. Semoga jembatan ini memberi manfaat bagi masyarakat," ujar Yudha.
Yudha menambahkan, untuk membangun sebuah jembatan gantung tidak murah. Bangunan atas jembatan terbuat dari baja nilainya mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan pondasi dan jalan hampir Rp 3 miliar. Total pembuatan biaya jembatan gantung hampir Rp 6 miliar.
Selanjutnya setelah selesai dibangun, jembatan gantung ini akan diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai aset daerah.
"Dengan adanya jembatan ini mudah-mudahan akses warga lebih mudah. Jembatan tidak boleh dilewati oleh kenderaan roda empat, karena didesain khusus roda 2 agar lebih tahan lama," tutur Yudha.
Di lokasi yang sama, Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan mengaku senang melihat jembatan gantung sudah terbentang kokoh. Jembatan itu menjadi penghubung dua kampung tua di Natuna yaitu Kampung Segeram dan Seminte.
"Saya hari ini senang sekali, akhirnya selesai juga jembatan gantung. Semoga bermanfaat untuk masyarakat dan bisa bertahan lama," harapnya.
Politisi Partai Golkar itu juga mengatakan, setelah ia berkunjung ke Natuna, dirinya bertekad untuk berjuang sekuat tenaga membawa program bermanfaat untuk masyarakat Natuna.
"Selamat menikmati jembatan gantung dan mari sama-sama kita menjaga fasilitas yang sudah ada agar lebih awet dan tahan lama," pesannya.
Ketua RT Segeram Said Taslim menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan. Atas perjuangannya, pembangunan jembatan gantung untuk menghubung dua Kampung Segeram dan Seminte bisa terealisasi.
Meski masih ada satu sungai lagi yang harus dibangun jembatan agar akses ke Seminte bisa tembus, namun adanya jembatan gantung ini sudah sangat memberi manfaat kepada masyarakat.
"Kami warga Segeram sangat berterima kasih kepada ibu Cen Sui Lan. Semoga ke depan satu sungai lagi bisa dibangun jembatannya," harapnya. [rda]