WahanaNews-Kepri | Kapal Roro Bahtera Nusantara 01 kembali berlayar dari Pelabuhan Tanjunguban di Kabupaten Bintan menuju Pulau Tambelan di Bintan, Pulau Matak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Pulau Serasan di Natuna, dan Sintete di Kalimantan Barat.
Sekda Kepri Adi Prihantara di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, kapal tersebut sempat tidak berlayar ke Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Anambas, Natuna, hingga ke Sintete selama sekitar dua pekan akibat cuaca buruk.
Baca Juga:
Menparekraf Sambut Wisman Pertama di Tahun 2024 dari Singapura di Bintan
Namun Kapal Bahtera Nusantara 01 tetap beroperasi mengantarkan penumpang dari Tanjunguban menuju Pelabuhan Telaga Punggur, Kota Batam, selama tidak mendapatkan izin berlayar ke perairan sebelah utara Indonesia hingga ke Kalbar.
"Cuaca buruk, gelombang setinggi 6 meter pada saat itu tidak memungkinkan kapal berlayar ke perairan perbatasan di Anambas, Natuna, dan Sintete. Keselamatan awak kapal dan penumpang harus diprioritaskan sehingga kapal harus menunggu cuaca membaik baru berlayar kembali ke Natuna," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kepri Junaidi mengatakan KSOP memberi izin berlayar kepada pengelola Kapal Bahtera Nusantara 01 untuk berlayar setelah mendapatkan informasi bahwa tinggi gelombang laut di Anambas dan Natuna saat ini 2,5 meter.
Baca Juga:
Sandiaga: Event Internasional Mampu Pulihkan Jumlah Kunjungan Wisman ke Kepri
"Kebijakan pemerintah terhadap pelayaran kapal tergantung rekomendasi dari BMKG. Seandainya tinggi gelombang mencapai di atas 4 meter, tidak memungkinkan kapal berlayar karena membahayakan keselamatan awak kapal dan penumpang," ucapnya.
Kapal pengantar penumpang, barang dan kendaraan itu bergerak dari Pelabuhan Roro Tanjunguban menuju Pulau Tambelan, Anambas, Natuna dan Kalbar setiap Rabu pukul 15.00 WIB. Kapal tersebut diperkirakan tiba di Natuna pukul 09.00 WIB. "Memakan waktu sekitar 18 jam perjalanan menuju Natuna," katanya.
Junaidi mengatakan Kapal Bahtera Nusantara memperkuat pelayanan kepada masyarakat dengan rute pelayaran antarpulau dan antarprovinsi.