WahanaNews-Kepri | Operasi SAR pencarian korban longsor di Dusun Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, resmi ditutup.
Penutupan itu setelah dua pekan dilakukan pencarian korban oleh Tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BNPB, BPBD, Damkar, Brimob, relawan dan masyarakat.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Saat ini masih ada 4 korban longsor yang belum ditemukan.
Selama 13 hari pencarian, Tim SAR Gabungan dan relawan berhasil mengevakuasi dan mengidentifikasi 50 jenazah korban longsor.
"Operasi SAR sesuai SOP yakni 13 hari kerja, itu sudah kita laksanakan. Jadi pencarian ini harus ditutup," ucap Komandan Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana Natuna, Wan Siswandi di hadapan keluarga korban yang belum ditemukan di Posko Pengungsian Pelimpak Laut, Sabtu (18/3/2023) sore.
Baca Juga:
Tim SAR Gabungan Temukan Wisatawan Hilang di Pantai Taipa, Sultra
Dia menjelaskan, selama masa operasi, Tim SAR Gabungan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan seluruh korban.
Namun hingga di hari terakhir operasi pencarian, tidak ada tanda-tanda 4 korban longsor yang tersisa akan ditemukan.
Di mana selama pencarian Tim SAR juga didukung alat berat berupa 7 unit ekskavator, 1 unit grader dan 6 anjing pelacak (K-9).
"Selain alat berat, kemarin juga didatangkan anjing pelacak. Semua itu merupakan tekad pemerintah dalam memaksimalkan pencarian korban," ungkapnya.
Dengan ditutupnya operasi pencarian ini, Wan Siswandi memohon maaf kepada keluarga korban yang belum ditemukan dan meminta keluarga bisa mengikhlaskannya.
"Saya mohon maaf dan berharap bisa mengikhlaskan," tutur Wan Siswandi.
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna, Abdul Rahman mengatakan, meski operasi SAR telah ditutup tapi pihaknya akan melakukan pemantauan di lokasi kejadian.
"Jika ditemukan tanda-tanda penemuan sisa korban maka akan dilakukan evakuasi, nanti dari Unit Pos SAR Serasan akan melakukan pemantauan dibantu dengan pihak kepolisian dan TNI," ucap Rahman.
Rahman juga menyampaikan permintaan maaf atas belum ditemukannya 4 korban yang tersisa.
Rodi (37), selaku keluarga korban mewakili ahli waris korban yang belum ditemukan menyampaikan, bahwa mereka sudah ikhlas.
Menurutnya usaha yang dilakukan Tim SAR Gabungan sudah maksimal.
"Upaya yang dilakukan sudah maksimal. Kami sudah ikhlas pak," kata Rodi.
Sementara itu untuk korban terdampak langsung akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada 6 Maret lalu, Pemerintah akan memenuhi segala keperluan sehari-hari sampai dengan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR selesai dan siap huni.
Akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Pangkalan pada 6 Maret 2023 lalu, sebanyak 50 korban ditemukan meninggal dunia dan sudah teridentifikasi, 4 korban luka berat dalam perawatan, dan 4 orang masih dinyatakan hilang.[ss]