WahanaNews-Kepri | Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sangat kaya dengan keindahan alamnya.
Panorama keindahan alam yang dimiliki cukup beragam. Mulai dari keindahan laut, pantai, batu hingga gunung dapat dinikmati saat berkunjung ke ujung Utara Indonesia itu.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Di antara keindahan tersebut, Natuna memiliki wisata khusus, yaitu wisata Pulau Akar.
Disebut sebagai wisata khusus, sebab daya tarik yang dimiliki.
Di Pulau Akar yang hanya berdiameter kurang lebih 25 meter ini, terdapat batu basal yang berusia jutaan tahun.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Batuan basal itu memiliki struktur pillow lava, tersusun oleh piraksen, gelas vulkanik (paloganit).
Selain wisatawan umum, kebanyakan mereka yang berkunjung ke destinasi wisata ini merupakan arkeolog. Mereka datang untuk meneliti batu tersebut.
Destinasi wisata ini juga merupakan salah satu bagian dari situs Geosite dari Geopark Nasional Indonesia di Natuna.
Seperti diketahui, kawasan Natuna telah menjadi Geopark Nasional yang diperoleh dari Komite Nasional Geopark Indonesia.
Pulau Akar letaknya terpisah dengan Pulau Bunguran Besar.
Jaraknya dari bibir Pantai Desa Cemaga hanya sekitar 50 meter.
Lokasi persis wisata ini berada di Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan.
Untuk sampai ke Pulau Akar, kita hanya perlu melintasi jembatan kayu sekitar kurang lebih 50 meter dari gerbang.
Gerbang kokoh itu didominasi warna biru, dengan sebuah tulisan berwarna putih dan dipadu dengan warna kuning di bagian tengah yang bertuliskan "Objek Wisata Pulau Akar".
Setelah melalui jembatan, kita akan sampai di Pulau Akar.
Pulau ini memiliki 3 jembatan kecil yang setiap ujung jembatan terdapat gazebo atau tempat berteduh.
Kenapa Pulau Akar dijadikan Geosite? Karena di pulau ini terdapat mineral dan bebatuan yang unik.
Bebatuan itu merupakan batuan basal dengan struktur pillow lava, tersusun oleh piraksen, gelas vulkanik (paloganit).
Pulau yang berdiameter kurang lebih 25 meter itu dipenuhi dengan batuan mineral berupa batu basalt dan pepohonan kecil di tengahnya.
Selain itu, ketika kita menghadap pulau dari gerbang, kita akan melihat sisi bagian kiri pulau terdapat sebuah monumen batu yang berbentuk tulisan "Welcome to Pulau Akar" yang berwarna biru.
Dengan hal-hal itu, Pulau Akar memiliki banyak pilihan spot foto.
Di sisi lain, hempasan ombak yang diterpa angin menghantam pinggiran pulau juga terdengar cukup keras saat berada di sana.
Air laut yang bening juga seakan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat langsung permukaan tanah di bawah laut dan dapat melihat ikan kecil.
Sebuah papan informasi di bagian tengah pulau menjelaskan, bahwa interpretasi awal bebatuan basal yang ada di Pulau Akar adalah hasil aktivitas vulkanisme bawah laut akibat subduksi, sebelum kehadiran Granit Ranai, yang berumur lebih kurang 188-144 juta tahun yang lalu.
Dengan berbagai keunikan Pulau Akar, sangat cocok untuk dikunjungi untuk menikmati panorama keindahan alam ciptaan Tuhan di Natuna.
Tentunya keindahan alam seperti Pulau Akar sangat perlu dilestarikan agar generasi ke depan bisa menikmati serta merasakan keindahan alamnya.
Jika berkunjung ke sana, disarankan untuk membawa makanan dan minuman.
Sebab di Pulau Akar tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan.
Meski begitu, sebelum masuk melewati gerbang, ada beberapa warung milik warga.
Sebagai informasi tambahan, jarak Pulau Akar jika ditempuh dari pusat Kota Ranai, Kabupaten Natuna, bisa menggunakan kendaraan bermotor roda dua dan empat dan memakan waktu sekitar 40 hingga 60 menit.[ss]