WahanaNews-Natuna | Para nelayan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengeluhkan adanya ratusan kapal ikan asing asal Vietnam, yang mencuri ikan di perairan Natuna. Kapal ikan asing tersebut, berada di 38 mil laut dari Pulau Laut, Kabupaten Natuna.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Henri mengatakan, peristiwa pencurian ikan oleh ratisan kapal ikan asing asal Vietnam itu terjadi dua hari lalu saat nelayan Natuna, balik dari Laut Natuna Utara.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Bahkan mereka melihat ada kapal coast guard Vietnam, di antara kapal-kapal ikan asing Vietnam.
"Dua hari lalu nelayan balik dari laut, mereka lihat puluhan hingga sekitar seratus kapal ikan asing asal Vietnam di satu kawasan. Jaraknya 38 mil dari Pulau Laut, dan ada kapal coast guard Vietnam di sekitar itu," ujar Henri, Jumat (24/06/2022).
Henri melanjutkan, para nelayan Natuna menilai peristiwa ini sengaja dibiarkan tanpa adanya tindakan tegas dari pemerintah.
Baca Juga:
Kepala Zona Bakamla Tengah Laksanakan Courtesy Call ke Mapolda Sulsel
Pasalnya, mereka melihat adanya kapal milik Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) atau Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang patroli. Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Pangkalan PSDKP Kota Batam, dan Jakarta.
Tapi hingga saat ini, nelayan Natuna belum terlihat kapal PSDKP atau kapal Bakamla yang patroli di kawasan perairan Pulau Laut.
"Kalau kami lihat, ini sengaja dibiarkan. Masa mereka sampai ratusan kapal di sana tanpa ada tindakan sama sekali. Nelayan kita tidak melihat kapal PSDKP atau Bakamla yang berpatroli," katanya.
Seluruh kapal ikan asing asal Vietnam tersebut, mencuri ikan menggunakan trawl atau pukat harimau. Nelayan memprediksi kapal ikan asing asal Vietnam, masih berada di lokasi tersebut untuk mencuri ikan di Laut Natuna.
Selain kapal ikan asing asal Vietnam, nelayan juga melihat ada kapal cantrang di Laut Subi, dan Laut Serasan, Kabupaten Natuna. Lokasi kapal cantrang tersebut berada 3 mil dari daratan.
"Kapal cantrang masih sering masuk di Laut Subi, atau Serasan, sekitar 3 atau 4 mil. Padahal mereka tidak boleh melewati 30 mil," paparnya.
Kapal cantrang itu berasal dari Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pemerintah juga dinilai tidak tegas untuk mengatasi masalah ini.
Akibat kejadian ini, pendapatan nelayan Natuna semakin menurun. Biasanya, nelayan Natuna bisa mendapatkan satu ton selama seminggu di laut. Namun kini hanya mendapatkan 200 kg ikan.[zbr]