WahanaNews-Kepri | PT PLN (Persero) mengintegrasikan semua sistem informasi yang ada di internal perusahaan agar lebih sigap merespons kebutuhan pelanggan melalui transformasi Pelayanan Teknik (Yantek), demi kepuasan pelanggan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat melakukan Apel Siaga Idul Fitri 1443 Hijriah, menjelaskan, PLN telah melakukan perubahan kultur pada petugas Pelayanan Teknik (Yantek) dengan menerapkan sistem digital dan Virtual Command Center (VCC) yang terhubung dengan fitur Yantek Mobile yang ada dalam aplikasi PLN Mobile, sehingga pelayanan dapat diselesaikan dengan cepat.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Melalui transformasi ini yang tadinya semua dilakukan manual, respons petugas butuh 6 jam kini bisa kita lakukan dengan cepat. Kebutuhan pelanggan yang masuk melalui PLN Mobile bisa langsung terintegrasi dengan VCC Yantek Mobile. Kami bisa langsung merespons dengan cepat dan petugas bisa langsung bergerak sesuai work order yang ada," kata Darmawan, dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).
Melalui integrasi tersebut, Darmawan mengaku kini bisa memantau langsung kinerja General Manager dan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), hingga petugas di lapangan melalui virtual command center.
Darmawan mengungkapkan, dengan diterapkannya digitalisasi pada Yantek, kini manajer UP3 dengan Yantek bisa dengan mudah berkoodinasi untuk mengoptimalkan layanan pada pelanggan khususnya penanganan gangguan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kita mengubah suatu tata kelola yang tadinya terfragmentasi menjadi terkonsolidasi. Dulu pelayanan pelanggan berbelit kompleks, kita bongkar jadi lebih ringkas dan sederhana. Proses yang lambat sekarang jadi lebih cepat," jelasnya.
Darmawan pun menyatakan Yantek saat ini berbeda dengan dulu, jika dulu masih banyak perintah kerja atau permintaan pelanggan tidak tertangani, terselip, tercecer, sehingga respons menjadi lambat.
Tidak jarang muncul laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.