WahanaNews-Kepri | Bright PLN Batam berkomitmen untuk menambah pasokan listrik lebih banyak di Kota Batam.
Bahkan pihaknya akan kembali melakukan rapat terkait tambahan pembangkit ini.
Baca Juga:
PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor
"Kemungkinan baru akan berjalan di 2023 kapasitas lebih besar lagi. Saat ini PLN sudah sepakat ke energi terbarukan energi bersih, dari gas. Jadi yang mau relokasi energi primer dari gas, kita tak ada program ke batu bara. Penambahan pembangkit PLTG sebanyak 3×25 MW. Jadi total 75MW. September 25 MW, Desember atau Januari 25 MW, 25 lagi sedang proses penyelesaian," ujar Direktur Operasi Bright PLN Batam, Edyansyah, Rabu (18/5/2022).
Diakuinya beban puncak PLN di Batam tahun 2019 hanya sekitar 457 Mega Watt (MW), kemudian naik 465 MW pada 2020, dan 480 MW pada 2021. Rata-rata naik 10 sampai 15 Mega Watt,
"Tapi tahun 2022 proyeksi awal di RKAP hanya 520 beban puncaknya. Belum akhir tahun kita sudah sampai 530 MW," kata dia.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Edyansyah mengaku peningkatan tersebut disebabkan animo perekonomian di Batam yang kembali bangkit.
"Kita tak bisa mengerem juga animo untuk perekonomian ini. Kita harus support, dengan otomatis melakukan review kebijakan. Sekarang sudah sampai 530 mungkin jadinya nanti 570 MW," katanya.
Selain itu, tren kenaikan ini terus terjadi karena keberhasilan pemerintah menangani Covid-19, sehingga investor tertarik untuk investasi di sini.