WahanaNews-Kepri | Penghentian ekspor biji mentah bauksit dari Kepri diusulkan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad kepada pemerintah pusat langsung kepada Presiden Joko Widodo saat pertemuan bersama di Kalimantan Timur.
Menurutnya, permintaan penghentian ekspor biji mentah bauksit itu bukan tanpa alasan.
Baca Juga:
Dorong Percepatan Kawasan Hijau, Bupati Bogor Wajibkan Hutan Kota di Tiap Kecamatan
Hal itu dikarenakan di Kepri sudah ada perusahaan alumina yang lebih memprioritaskan kepada bahan baku.
Kemudian, jika ekspor biji mentah ini terus dilakukan, bauksit di Kepri akan habis.
"Kemarin saya ketemu dengan owner Nangsan (perusahaan pemegang ekspor bauksit). Mereka berencana akan menambah volume dari 1 juta menjadi 2 juta ton bauksit. Jangan sampai kuota itu selesai, bahan baku di Kepri juga habis," ucap Ansar kepada awak media di Tanjungpinang.
Baca Juga:
Masniari Wolf Raih Emas Ketiga Beruntun SEA Games, Kukuhkan Dominasi Gaya Punggung
Ansar menjelaskan, usulan penghentian ekspor biji mentah itu bertujuan untuk menjamin cadangan bauksit di daerah.
Apalagi, nilai investasi perusahaan alumina yang mengolah menjadi bahan baku juga besar.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo menyetujui dan akan mempercepat penghentian ekspor tersebut.
"Pak presiden sebut rencananya Desember akan distop. Atau nanti akan dimajukan agar lebih dipercepat. Presiden juga meminta saya gubernur meyakinkan investor tentang kebijakan kita itu," jelas Ansar. [rda]