WahanaNews-Kepri | Cuaca panas yang melanda Kepulauan Riau belakangan ini berimbas besar pada konsumsi listrik.
Selama cuaca panas, konsumsi listrik mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Baca Juga:
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
Akibatnya kapasitas pembangkit listrik yang ada saat ini mengalami keterbatasan dalam hal suplai listrik terutama ke kawasan industri di Kota Batam.
Dalam rangka mengatasi keterbatasan suplai, PLN Batam sedang menyiapkan tambahan pembangkit listrik sebesar 75 MW untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian listrik yang sangat tinggi di Kepulauan Riau, terutama di Batam dan Bintan akibat cuaca panas.
Tambahan pembangkit listrik ini akan masuk secara bertahap, dengan 25 MW akan beroperasi maksimal pada awal bulan Juli 2023 dan 50 MW akan masuk awal bulan September 2023.
Baca Juga:
Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan
Saat ini, 1 unit PLTU Tanjung Kasam sedang dalam masa pemeliharaan yang dibutuhkan untuk menjaga pembangkit dapat bekerja optimal.
Oleh karena itu, PLN Batam mengimbau kepada pelanggan bisnis dan industri besar agar dapat menggunakan genset secara mandiri selama masa siaga dari tanggal 15 Mei sampai dengan 21 Mei 2023.
"Jadi benar ada pemadaman bergilir selama masa siaga namun untuk kalangan insutri,"kata Bukti Panggabean, Manager PLN Batam kepada Tribunbatam.id, Senin (15/5/2023).
Ia memastikan, jadwal pemadamn untuk umum seperti area perumahan dan pertokoan tidak masuk dalam daftar.
"Kalau untuk umum tidak, kami hanya koordinasi ke industri-industri untuk menghidupkan mesin-mesin mereka," kata Bukti Panggabean.[ss]