WahanaNews-Kepri | Pemprov Kepulauan Riau, salurkan bantuan sebanyak 580 paket sembako kepada masyarakat dengan ekonomi yang kurang mampu.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Selasa (30/8/22).
Baca Juga:
Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemerintah Kota Binjai Beri Santunan Kaum Dhuafa dan Anak Yatim
Selain bantuan berupa paket sembako, Pemprov Kepri juga mengalokasikan bantuan alat transportasi bagi anak-anak yang berada di pesisir serta berupa 20 penerima bantuan alat usaha ekonomi produktif (UEP).
“Memang bantuan ini belum mengakomodir semua masyarakat kita, karena keterbatasan ekonomi juga. Mungkin nanti ada bantuan dari Kabupaten bisa dialokasikan,” ucap Ansar usai penyerahan bantuan di Gedung Nasional Karimun.
Namun begitu, kata Ansar, pemerintah memastikan seluruh masyarakat penerima bantuan ini masuk dalam kategori layak menerima.
Baca Juga:
Momen Ramadhan, Pemko Binjai Bersama Dengan Baznas Kota Binjai Bagikan 250 Voucher Ramadhan
“Maka dari itu sinkronisasi data itu penting, ada warga kita yang betul-betul tidak mampu, maka layak menerima bantuan ini,” jelasnya.
Sementara Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas sosial provinsi Kepri, Irwanto, mengungkapkan terhadap penerima bantuan yang tidak dapat dijangkau akan didistribusi melalui Kecamatan dan Kelurahan.
“Nanti kita drop juga di Kecamatan hingga kelurahan, nanti kita pantau. Untuk nanti memastikan, mungkin ada warga yang sakit sehingga berhalangan menerima langsung bantuan ini,” kata dia.
Dijelaskan Irwanto, penerima bantuan kali ini berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial. Di mana data ini bersumber dari desa dan Kelurahan sesuai hasil musyawarah.
“Musyawarah itu menetapkan bahwa warga ini tergolong tidak mampu dan didaftarkan ke operator di Kelurahan atau Desa. TKS ini sistemnya ada di Kementerian Sosial,” terangnya.
Dia juga menambahkan, bantuan in juga diberikan kepada masyarakat yang berada di Kabupaten Kota di Provinsi Kepulauan Riau.
“Khusus untuk Karimun ada 580 paket sembako. Kemarin juga ada di Lingga, Bintan, dan Tanjungpinang. Sedangkan untuk usaha produktif itu kita baru bisa memberikan alat-alat usaha,” tutupnya.[zbr]