KEPRI.WAHANANEWS.CO - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun 2025 di Aula UPTD Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Provinsi Kepri, Senin (20/10).
Acara yang dipimpin langsung oleh Kadisnakertrans Provinsi Kepri Diki Wijaya ini turut dihadiri Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepri c, serta perwakilan lembaga pelatihan, komunitas, dan dunia usaha. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Disnakertrans Kepri dan Komunitas Keluarga Berdaya Sejahtera (KKBS), sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja daerah.
Baca Juga:
Gubernur Ansar dan Wagub Nyanyang Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karimun
Pelatihan yang diluncurkan tahun ini meliputi sejumlah bidang keterampilan unggulan, di antaranya Menjahit, Pembuatan Roti dan Kue, dua paket Mesin Diesel untuk operator PLTD skala kecil, serta Menjahit Sederhana—yang secara khusus diperuntukkan bagi anggota binaan KKBS, termasuk penyandang disabilitas. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen Pemprov Kepri terhadap prinsip inklusivitas dan pemerataan kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kadisnakertrans Diki Wijaya menegaskan pentingnya transformasi BLKPP menjadi lembaga pelatihan yang adaptif terhadap dinamika pasar kerja dan mampu mencetak tenaga kerja dengan kompetensi unggul, baik dari sisi hard skill maupun soft skill.
“Pelatihan berbasis kompetensi harus relevan dengan kebutuhan industri. BLKPP Kepri kami arahkan menjadi Transformative Training Center yang melahirkan tenaga kerja terampil, tangguh, dan produktif, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat rentan dan penyandang disabilitas untuk ikut berdaya,” ujar Diki.
Baca Juga:
Dinilai Aktif Mendukung Pergerakan Zakat, Wakil Gubernur Kepri Terima Penghargaan di Baznas Award 2025
Usai pembukaan, rombongan meninjau workshop teknik pengelasan serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kini tengah menjalani proses renovasi besar-besaran. Proyek peningkatan fasilitas ini dibiayai melalui APBD 2025 dan telah mencapai progres 90 persen. Renovasi tersebut menjadi pembaruan terbesar sejak bangunan workshop pengelasan didirikan pada 1985 dan terakhir direvitalisasi pada tahun 2000.
Kadis ESDM M. Darwin yang turut hadir menyampaikan bahwa peningkatan sarana pelatihan ini selaras dengan kebutuhan tenaga kerja sektor energi dan manufaktur di Kepulauan Riau.
“Kepri sedang tumbuh pesat di bidang industri, energi, dan ekonomi digital. Maka, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci. Kami mendukung langkah Disnakertrans memperkuat BLKPP sebagai pusat pelatihan modern berstandar industri,” tutur Darwin.
Peningkatan fasilitas BLKPP juga menjadi jawaban atas pemberitaan sebelumnya yang menggambarkan kondisi gedung pelatihan dalam keadaan memprihatinkan. Faktanya, Pemprov Kepri tidak hanya menanggapi kritik, tetapi telah bertindak cepat dan strategis: memperbarui infrastruktur inti, memperluas akses pelatihan bagi kelompok marginal, serta memperkuat kemitraan dunia usaha untuk penyerapan kerja.
Dengan kombinasi antara pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi nasional, dan fasilitas yang semakin representatif, BLKPP Kepri kini siap menjadi pusat unggulan pengembangan produktivitas tenaga kerja di wilayah perbatasan Indonesia–Singapura, sekaligus motor penggerak peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat Kepulauan Riau.
[REDAKSI: FRENGKY]