WahanaNews-Kepri | Pada Kamis (27/1 /2022), Palen Peter Aritonang (56), seorang petani sawit di Minas Siak, Riau, tewas mengenaskan diinjak gajah liar. Lokasi kebun diketahui merupakan hutan konservasi dan wilayah jelajah gajah.
Plt Kepala Balai BKSDA Riau Fifin Afriana membenarkan kebun sawit korban berada di dalam kawasan hutan Taman Hutan Raya Minas. Ia minta semua pihak berhati-hati dan tak anarkistis.
"Jadi kepada para pihak yang memiliki aktivitas di dalam kawasan Tahura agar lebih hati-hati. Itu (lokasi kebun) adalah wilayah jelajah gajah yang pasti akan dilintasi, jangan anarkistis," kata Fifin, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Fifin mengaku pihaknya sempat tak bisa masuk ke lokasi setelah kejadian korban tewas diinjak gajah liar kemarin. Namun tim akhirnya bisa berkomunikasi dengan keluarga setelah difasilitasi Kapolsek Minas Kompol S Pane.
"Memang situasi kurang kondusif. Tapi, setelah difasilitasi kapolsek setempat, situasi jadi kondusif. Di puskesmas, tim kita sudah bisa koordinasi dengan keluarga korban. Kami juga sudah izin untuk ikut dalam pemakaman Sabtu ini," kata Fifin.
Fifin kembali menegaskan kebun sawit korban merupakan wilayah jelajah gajah liar. Warga biasa menyebut dengan Kelompok Sebelas karena ada 11 ekor gajah liar di daerah tersebut.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
"Yang pasti di situ adalah jelajah gajah, jadi konflik selama ini kita bisa selesaikan. Untuk sementara waktu, gajah bisa dihalau, sepanjang ini setiap ada laporan gajah pasti kami tindak lanjuti," katanya.
Kapolsek Minas Kompol S Pane mengakui tim BKSDA sempat tak bisa masuk. Namun ia minta semua pihak mencari solusi atas persoalan tersebut.
"Saya bilang sama BKSDA, kan mereka yang punya tugas. Ya bagaimana sekarang kita memikirkan soal solusi ke depan, jadi jangan lagi ada korban," kata Pane.