WahanaNews-Kepri | PLN Batam mengaku mulai kewalahan dengan tumbuhnya kebutuhan daya pelanggan listrik di Kota Batam.
Hal ini juga yang menyebabkan PLN melakukan pemeliharaan mesin pembangkit secara ekstra.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid menyampaikan pertumbuhan kebutuhan daya hingga 12 persen.
"Sekarang, (daya) tumbuh sampai 12 persen. Kalau ada pertumbuhan itu tentunya daya kita terbatas," ujar Hamidi.
Dalam mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya sudah membangun 30 Megawatt untuk pembangkit di Baloi, Batam. Selain itu ada juga penambahan daya di pembangkit lain yang ada di Batam.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Dalam antisipasi ini, kita sudah bangun 30 Megawatt, sudah COD di April kemarin untuk di Baloi. Kemudian Agustus atau September besok itu kita akan COD 25 megawatt lagi. Akhir tahun atau awal tahun 2023, kita akan operasi lagi 50 MW," katanya.
Menurut dia, langkah ini sangat efektif karena beban PLN yang terbatas. Patokan mereka tentunya dari riset margin yang kini kurang dari 10 persen.
"Pada saat pembangkit besar N-1 mengalami pemeliharaan atau gangguan, kapasitas daya kita pas-pasan. Itulah kita menambah daya kita agar terpenuhi sampai tahun 2025 nanti," ujar Hamidi.
Kemudian, lanjut dia, Bright PLN Batam juga akan bekerjasama dengan pembangkit yang mempunyai IUPTL untuk memanfaatkan Access Power.
Ditambah lagi dengan akan dioptimalkannya pembangkit-pembangkit atau PLTD di Batam.[zbr]