WahanaNews-Kepri | Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rudi Chua mengatakan Kepri tidak memiliki cadangan listrik.
Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pihak PLN yang berujung pemadaman bergilir.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kalau di Bintan tak terlalu signifikan masih diakomodir. Kalau untuk Batam di Panaran dan Tanjung Kasam lagi bermasalah,” kata Rudi Chua menanggapi pemadam listrik belum lama ini di wilayah Pulau Batam dan Pulau Bintan, saat ditemui di Kantor DPRD Kepri, Senin (23/5/22).
Ia mengatakan, pemadaman listrik membuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kedua wilayah itu terganggu. Hal ini karena tidak adanya cadangan listrik dari pihak PLN.
“Minimal BUMN menyiapkan cadangan daya 20 persen jika ada kerusakan, atau perbaikan. Daya itu bisa digunakan sebagai daya cadangan,” ujarnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selain tidak adanya daya cadangan, ia menyebut, kekurangan anggaran perbaikan juga menjadi kendala PLN.
“Menyiapkan tenaga cadangan juga membutuhkan anggaran, akhirnya yang ada itulah disuruh kerja paksa. Imbasnya tadi ke pelaku UMKM seperti fotocopy, laundry sama warnet,” imbuhnya.
“Sekarang cadangan daya tak ada, kalau ada pemeliharaan, listrik mati, kalau ada perbaikan listrik mati. Jangan sampai Kepri seperti Madura, yang mati listrik hampir 3 Minggu,” pungkasnya.[zbr]