Kepri.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut baik penetapan Pelabuhan Selat Lampa di Kabupaten Natuna sebagai pelabuhan ekspor dan impor.
Kebijakan yang disetujui Kementerian Perhubungan RI ini dinilai bukan hanya memberi dampak besar bagi perekonomian Natuna, tetapi juga memperkuat daya saing kawasan ekonomi strategis Batam dan Kepulauan Riau.
Baca Juga:
Eksportasi Non-Migas Kalimantan Utara ke China Capai 98,25 Juta Dolar AS
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai langkah ini akan menciptakan konektivitas logistik yang lebih efisien antara wilayah perbatasan dan pusat industri perdagangan di Batam.
“Dengan adanya pelabuhan ekspor-impor di Selat Lampa, arus barang dari Natuna tidak lagi tergantung jalur transit yang panjang. Ini akan mempercepat distribusi, menekan biaya logistik, dan membuka peluang ekspor langsung ke pasar internasional,” ujar Tohom pada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, penguatan infrastruktur pelabuhan di Natuna harus disinergikan dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Batam agar tercipta efek ganda (multiplier effect) yang signifikan.
Baca Juga:
Kabar Baik, Hilirisasi Mulai Berdampak Positif pada Neraca Perdagangan RI
“Batam sebagai pusat industri dan Natuna sebagai penghasil komoditas laut dan pertanian unggulan dapat saling menopang. Ini bukan hanya strategi dagang, tapi juga strategi geopolitik untuk memperkuat posisi Indonesia di jalur pelayaran internasional,” tegasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa keberhasilan pengoperasian Pelabuhan Selat Lampa sangat bergantung pada percepatan pembangunan fasilitas pendukung seperti CIQ (Customs, Immigration, Quarantine), infrastruktur jalan, dan kesiapan SDM.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi pelabuhan pintar (smart port) agar operasional ekspor-impor berjalan transparan, cepat, dan bebas pungutan liar.