WahanaNews-kepri | Bertebaran spanduk yang isinya meminta Kepala Kepolisian Resor Kampar, AKBP. Rido Purba lepas dari jabatan. Hal tersebut terjadi karena sikap arogansi Rido Purba yang diungkap Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kampar.
Ketua PDPM Kampar, Almy Zarlis mengurai pangkal masalah berdasarkan cerita yang diperoleh dari Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Batu Belah, Herman Hidayat. Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kampar bahkan ikut terbawa-bawa.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
"Keterangan dari HH (Herman Hidayat) sesuai yang kita dengar," ungkap Almy sembari memberikan uraian tentang kronologis pemanggilan dan pemeriksaan Herman oleh Polres Kampar.
Persoalan yang dihadapi Herman dimulai dari acara Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi, Selasa (8/2/2022).
Kegiatan ini digelar oleh Disdikpora Kampar di Kantor Camat Kampar.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Dihadiri oleh pendidik dan tenaga kependidikan, pengawas SD dan SMP serta aparatur desa dari tiga kecamatan, yakni Kampar, Kampar Utara dan Rumbio Jaya.
Kegiatan itu dihadiri Kapolres Kampar AKBP Rido yang tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Tiba-tiba Kapolres meminta kepala sekolah dan aparatur desa untuk masuk ruangan," ungkap Almy sebaimana isi uraian tertulis itu.
Di saat itulah, Rido dinilai menunjukkan sikap arogan.
Menurut Almy, Rido berbicara dengan bahasa yang kurang santun.
Lebih kurang bunyinya sebagai berikut, "Siapa yang menantang akan saya tangkap, ada yang melawan, Anda tidak patut dicontoh."
Kemudian, Rido menyuruh Bhabinkamtibmas maju ke depan dan meminta pintu ditutup.
Ia meminta agar Aplikasi Peduli Lindungi diperiksa untuk mengetahui siapa-siapa yang belum divaksin.
"Yang belum vaksin disuruh ke depan. Hasil pemeriksaan tersebut ada sekitar 20-an orang yang terjaring tidak lengkap vaksin," ujar Almy.
Kapolres pun meminta mereka divaksin, sambil dikawal.
Setelahnya, ia meminta mereka dibawa lagi ke dalam ruang pertemuan.
Menurut Almy, Herman menyaksikannya. Herman merasa sangat prihatin dan miris dengan sikap arogansi Kapolres Kampar.
Sehingga dengan terpaksa, Herman meluapkan rasa kekecewaannya melalui postingan di Facebook pada Jumat (11/2/2022) pukul 18.17 WIB.
Postingan itu berisi sebagai berikut:
"Mohon pak kapolda kami miris dengan cara berkomunikasi kapolres kampar bersama kepala sekolah dan aparatur desa di kecamatan kampar. Kami warga kampar tidak terbiasa bahasa kasar."
Herman membubuhi unggahannya dengan tiga emoji merapatkan telapak tangan.
Akibat postingan itu, lanjut Almy, sebanyak sembilan personil kepolisian mendatangi SD Muhammadiyah yang berlokasi di Desa Batu Belah, Kecamatan Kampar pada keesokan harinya, Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Petugas terdiri dari Kepala Kepolisian Sektor Kampar dan seorang anggotanya yang mengenakan seragam. Lainnya mengenakan pakaian umum.
"Saat itu sedang kegiatan rapat majelis guru yang dipimpinan Saudara Herman Hidayat selaku kepala sekolah. Petugas polisi masuk ke dalam sekolah sampai ke ruang kantor kepsek," ujar Almy.
Lalu, Herman diperintahkan ikut ke Polsek Kampar untuk diperiksa tanpa surat panggilan atau sejenisnya.
Herman sempat meminta izin pulang ke rumah untuk memberitahu istrinya.
Herman juga meminta kepada Petugas agar diperiksa di Mapolres Kampar karena lebih dekat dari rumahnya.
Sekitar pukul 11.15 WIB, Herman tiba di Mapolres Kampar.
Ia dimintai keterangan sampai pukul 23.30 WIB. Ia diperiksa oleh dua penyidik Satreskrim Polres Kampar.
"Pemeriksaan baru berhenti setelah lima orang Pemuda Muhammadiyah Kampar dan satu orang Penasehat Hukum PDM Kampar mendatangi Mapolres Kampar, meminta agar Saudara Herman Hidayat dibebaskan dan diizinkan untuk pulang," jelas Almy.
Herman tidak dilepas begitu saja. Penyidik mendesak Herman untuk membuat permintaan maaf secara tertulis dan dengan rekaman video.
Lalu diminta untuk diunggah di Facebook. Setelah itu, Herman diminta meneken suatu dokumen yang disebut dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Ketika akan pulang, kedua orang penyidik menyampaikan kepada Saudara Herman Hidayat agar datang bertemu Kapolres di kediamannya pada hari Ahad 12 Februari 2022 jam 18.00," ungkap Almy.
Tak sampai di situ, Almy mengungkap adanya upaya Kapolres menjegal karir Herman.
Ini berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Seksi Kepegawaian SD Disdikpora Kampar, Akmal.
"Bahwa Kapolres Kampar meminta kepada Kadisdikpora Kampar, agar memutasikan Saudara Herman Hidayat ke SD Negeri," ungkap Almy.
Dikatakan dia, hal inilah yang jelas-jelas menunjukkan sikap arogan dengan mengintervensi kewenangan Disdikpora.
Uraian cerita di atas adalah pemicu spanduk berisi tuntutan warga Muhammadiyah di Kampar yang meminta Kepala Kepolisian Resor Kampar, AKBP Rido Purba dicopot bertebaran, Selasa (15/2/2022). Spanduk itu terpasang di beberapa lokasi.
Spanduk itu mengatasnamakan warga, kader dan simpatisan Muhammadiyah Kabupaten Kampar. "Menolak sikap kasar dan arogan Kapolres Kampar AKBP. Rido Purba, SIK, MH.," demikian isi spanduk itu.
Spanduk itu menuduh Kapolres Rido bersikap kasar dan arogan kepada Kepala Sekolah, Guru, Pengawas dan Kepala Desa di Kampar.
Kalimat terakhir di spandik itu mendesak agar Rido dicopot dari jabatannya.
Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol. Mohammad Iqbal menyatakan tuduhan terhadap Rido ditangani oleh Bidang Propam.
Ini disampaikan dalam pertemuannya dengan PW Muhammadiyah Riau dan PD Muhammadiyah Kampar di Kantor PW Muhammadiyah Riau di Pekanbaru, Selasa (15/2/2022).
Tanggapan Kapolres
Kapolres Rido yang dimintai tanggapan, mengaku spanduk itu terkait pro kontra vaksinasi Covid-19. Menurut dia, kata-kata kasar dan arogan adalah soal perspektif.
"Itu terkait pro kontra vaksin. Kata-kata kasar dan arogan itu, perspektif," kata Rido kepada wartawan melalui pesan Whatsapp. Ia sebagai Kapolres harus tegas dalam menegakkan aturan.
Rido mengklaim, Polres Kampar dan seluruh jajaran didukung oleh semua elemen di Kampar dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.
Ia meminta bantuan berita positif agar masyarakat Kampar lebih banyak lagi yang bersedia divaksin.
"Tolong bantu berita positif, agar masyarakat Kampar lebih banyak lagi yang mau divaksin. Karena vaksin adalah kebutuhan kita bersama. Makasih," ujar Rido. [kaf]