WahanaNews-Kepri | Harga kebutuhan pokok yang alami kenaikan seperti minyak goreng, cabai merah, daging hingga gas elpiji, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belakangan menarik perhatian Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Kondisi ini jelas dikeluhkan warga Kepri, khususnya ibu rumah tangga.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Apalagi kondisinya saat daerah masih pandemi covid-19.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengakui bahwa telah terjadi kenaikan sejumlah bahan pokok.
Ia berencana akan membahas terkait hal ini.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Iya kami akan segera rapatkan. Kemarin memang fokus dan kontrol terkait naiknya harga minyak goreng. Memang belakangan ini malah bahan pokok lainnya terjadi lonjakan," ujarnya, Selasa (1/3/2022).
Ansar Ahmad menyampaikan, rapat tersebut tentunya bagaimana mengantisipasi tidak terjadinya lonjakan harga bahan pokok, apalagi mau menyambut bulan suci Ramadan.
"Kami juga lihat dengan kekuatan APBD dan menggandeng pihak terkait adakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat," ucap Ansar Ahmad.
Selain itu, Ansar juga akan menghimpun para pengusaha di Kepri, agar kiranya membantu masyarakat Kepri dalam bantuan sembako.
Ansar Ahmad mengungkap naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok kemungkinan terjadi pada produksi bahan pokoknya.
Kondisi ini berdampak pada nilai jualnya.
"Karena itu, kami lihat masing-masing marginnya dulu," ujarnya.
Namun, bila kenaikan harga dikarenakan momen menyambut bulan Ramadan, Ansar Ahmad mengatakan akan melakukan intervensi.
"Kadang-kadang pengusaha kan juga pintar. Kalau naiknya dekat hari raya, tingkat kebisingan juga luar biasa. Jadi bisa aja dinaikkan dari awal. Jadi pas lebaran atau sudah dekat jadi biasa saja tanggapan masyarakat. Tapi itu masih kita cek dulu apakah benar begitu," ucapnya.
HARGA Cabai Merah di Tanjungpinang
Harga cabai di ibu kota Kepri, Tanjungpinang sebelumnya terpantau makin pedas saja.
Ini setidaknya terpantau di Pasar Baru I Tanjungpinang, Kamis (24/2/2022).
Dimana harga per kilogramnya dijual dengan harga Rp 50 ribu-an.
Seorang pedagang, Aburrahman mengaku jika harga jual normal cabai merah di Pasar Baru I Tanjungpinang berkisar Rp 38 ribu per kilogramnya.
Meski tingginya harga jual cabai merah ini tidak mermbuat stok cabai merah di tempat Abdurrahman berkurang.
Ia tetap memenuhi permintaan konsumsi pembeli yang datang ke lapaknya.
“Kami tetap stok cabai merah, cuma karena harganya masih tinggi jadi yang kami pajang tidak terlalu banyak. Walaupun naik harganya tapi masih tetap ada pembeli yang datang. Untuk cabai hijau, rawit dan cabai setan masih normal untuk saat ini,” ucap Abdurrahman, Kamis (24/2/2022).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan harga bawang,jika harga cabai merah naik, berbeda dengan bawang merah yang dikatakan pedagang pasar harganya menurun.
“Bawang merah harganya turun, ada dua jenis bawang merah yang kita jual, ada Birma dan Jawa, Birma ini 1 kilonya Rp 20 ribu. Kalau yang bawang jawa itu Rp 32 ribu 1 kilo nya,” ucap Abdurrahman.
Sementara bawang putih dari dulu hingga saat ini masih terbilang stabil, perkilogramnya dijual pedang Rp 30.000,-.
“Udah mau satu tahun bawang putih tidak naik dan tidak turun,” tambahnya.
Pantauan wartawan, aktivitas pedagang dan pembeli berjalan seperti biasanya, tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi.
Masyarakat yang berada di pasar baru I Tanjungpinang juga taat dengan protokol kesehatan, mereka tetap menggunakan masker saat melakukan transaksi jual beli.
Seorang pembeli, Risa yang ketika memilih cabai merah mengatakan tidak ada pengaruh baginya jika cabai naik atau tidak.
Sebab ia yang memang membeli cabai dalam jumlah sedikit tidak terlalu merasakan dampaknya.
“Ya kita kan beli cabai kadang 1 ons, paling banyak itu 2 ons, kalau beli dikit ngga berasa aja. Apalagi keluarga tidak yang penyuka makanan pedas. Memang kalau beli cabai jarang sampai 1 kilo, ini saja 1 ons mereka jual Rp 5 ribu,” kata Risa.[kaf]