Presiden mengatakan, produk lokal jenis apa pun bahkan arem-arem sekalipun bisa masuk ke e-catalog lokal. Dia menekankan bahwa e-catalog lokal bisa membantu pengusaha kecil di daerah, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
“Kalau barang-barang lokal bisa masuk ke e-catalog lokal semuanya bisa, arem-arem masukkan e-catalog. Karena di dalamnya ada telur, ada daging dan lain-lain, misalnya. Artinya apa? Pengusaha-pengusaha kecil kita, UMKM kita akan bisa semuanya berputar,” tuturnya.
Baca Juga:
Menkominfo Terapkan 3 Pendekatan Strategis untuk Percepat Digitalisasi Pelaku UMKM
Mengikuti semangat pemerintah pusat ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sendiri pernah menjadi tuan rumah ajang Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) tahun 2022 di Kota Batam, 30 Maret lalu.
Terpilihnya Provinsi Kepri sebagai tuan rumah dimanfaatkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad sebaik-baiknya untuk mempromosikan produk-produk unggulan Kepri. Seperti makanan dan kerajinan tangan.
“Terpilihnya Kepri menjadi tuan rumah Gernas BBI harus kita manfaatkan dengan maksimal untuk mempromosikan produk-produk UMKM kita,” kata Ansar Ahmad Gubernur Kepri.
Baca Juga:
Pemprov Riau Gelar Rapat Lanjutan Persiapan Gernas BBI dan BBWI
Ansar Ahmad mengharapkan, aksi afirmasi bangga buatan Indonesia dapat mendorong peningkatan nilai transaksi atau permintaan barang dan jasa yang dihasilkan pelaku usaha dalam negeri. Sehingga menciptakan efek berganda pada perekonomian Kepri.
Dengan kebijakan ini, lanjut gubernur, produk-produk tempatan akan lebih bernilai dan lebih bisa bersaing.
“Kita sangat mendukung kebijakan Bapak Presiden ini tentunya. Hal ini sangat bagus untuk memberdayakan pelaku usaha lokal, dan insya Allah bisa menyejahterakan masyarakat,” ujar Ansar Ahmad.