Penyumbang PAD
Pengelolaan kawasan wisata di Lagoi menjadi sumber pendapatan asli daerah terbesar di Kabupaten Bintan. Namun pandemi COVID-19 menyebabkan Bìntan kehilangan sebagian besar pendapatan dari Lagoi.
APBD Bintan tahun 2022, diproyeksikan Rp1,2 triliun, dengan pendapatan asli daerah Rp400 juta. Defisit anggaran pun terjadi pada tahun 2021 sebesar Rp66 miliar, salah satu penyebabnya, pendapatan dari sektor pariwisata menurun.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Pelaksana Tugas Bupati Bintan Roby Kurniawan optimistis jutaan wisman setiap tahun kembali mengunjungi Lagoi setelah pemerintah pusat membuka akses pelabuhan dan bandara berskala internasional.
Kebijakan pemerintah pusat merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata memberi efek domino positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Bularimar mengatakan Lagoi merupakan kawasan wisatawan andalan Indonesia. Banyak wisatawan yang mengklaim Lagoi lebih indah dibanding Bali sehingga memungkinkan kawasan pariwisata berskala internasional itu tumbuh lebih baik.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Kontribusi Lagoi terhadap pendapatan daerah juga cukup besar, termasuk terhadap pertumbuhan perekonomian daerah. Masyarakat yang ramah juga menjadi modal sosial yang menarik perhatian wisman.
Pembukaan akses wisatawan asing ke Kepri, khususnya Lagoi merupakan peluang besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu, ia berharap kelompok usaha kecil dan menengah memproduksi produk kerajinan tangan yang menarik dan berkualitas untuk dijual kepada wisman. [rda]