WahanaNews-Natuna | Angka kemiskinan di Natuna tahun 2021 naik sekitar 4,95 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 4 ribu jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna, Wahyu Dwi Sugianto menyebut, tingginya angka kemiskinan sejalan dengan tingkat pengangguran.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
BPS mencatat hingga Agustus 2021, tingkat pengangguran di Natuna juga naik menjadi 5,15 persen atau 2.192 jiwa dari jumlah angkatan kerja sebesar 42.535 jiwa.
Satu di antara sebab naiknya angka kemiskinan dan pengangguran di daerah terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, diakibatkan pandemi covid-19.
Covid-19 yang melanda hampir di seluruh leading sector berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Baca Juga:
PermenPAN-RB Nomor 6 Tahun 2024 Atur Pengadaan ASN dan PPPK
"Efek dari Covid-19 menurunkan daya beli masyarakat. Namun kalau Covid-19 ini hanya sebagian saja," kata Wahyu Dwi Sugianto, di Kantor BPS Kabupaten Natuna, Senin (18/7/2022).
Wahyu menuturkan pada tahun 2020, BPS mencatat angka kemiskinan sebesar 4,43 persen atau hampir 3.500 jiwa.
Sedangkan Agustus 2020, angka pengangguran di Kabupaten Natuna terdata 1.644 jiwa atau 4,10 persen dari 40.130 jiwa angka kerja.