WahanaNews-Natuna | Angka kemiskinan di Natuna tahun 2021 naik sekitar 4,95 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 4 ribu jiwa.						
					
						
						
							Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna, Wahyu Dwi Sugianto menyebut, tingginya angka kemiskinan sejalan dengan tingkat pengangguran.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									APBD Rp4,554 Triliun Kota Depok: 50% Biaya Pembangunan dari Pajak Daerah
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							BPS mencatat hingga Agustus 2021, tingkat pengangguran di Natuna juga naik menjadi 5,15 persen atau 2.192 jiwa dari jumlah angkatan kerja sebesar 42.535 jiwa.						
					
						
						
							Satu di antara sebab naiknya angka kemiskinan dan pengangguran di daerah terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, diakibatkan pandemi covid-19.						
					
						
						
							Covid-19 yang melanda hampir di seluruh leading sector berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Nama Anggota DPRD Sonny Tandra Kembali Mencuat Di Pusaran Sejumlah Proyek APBD Sulteng Yang Bermasalah
								
								
									
	
								
							
						
						
							"Efek dari Covid-19 menurunkan daya beli masyarakat. Namun kalau Covid-19 ini hanya sebagian saja," kata Wahyu Dwi Sugianto, di Kantor BPS Kabupaten Natuna, Senin (18/7/2022).						
					
						
						
							Wahyu menuturkan pada tahun 2020, BPS mencatat angka kemiskinan sebesar 4,43 persen atau hampir 3.500 jiwa.						
					
						
						
							Sedangkan Agustus 2020, angka pengangguran di Kabupaten Natuna terdata 1.644 jiwa atau 4,10 persen dari 40.130 jiwa angka kerja.