Indonesia mati-matian berusaha agar Natuna tak jatuh ke tangan China.
"Wilayah maritim di sekitar Kepulauan Natuna juga termasuk lokasi-lokasi kunci pertahanan yang strategis, menjadikannya semakin penting dari sudut pandang Indonesia," tertulis dalam artikel tersebut, dilansir dari artikel terbitan RANE 1 April 2022.
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
Jika Cina menguasai pulau-pulau ini atau wilayah di sekitarnya, itu akan merusak posisi keamanan Indonesia dengan memberi pasukan Cina tempat yang dekat untuk melancarkan serangan terhadap Indonesia.
Kedekatan pulau-pulau dengan Indonesia menghadirkan risiko keamanan yang signifikan untuk pertahanan negara Indonesia dan memungkinkan militer untuk memantau jalur perdagangan melalui wilayah tersebut," tulis perusahaan intelijen risiko RANE.
Di samping itu, jauh sebelum rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, Amerika Serikat telah mengingatkan Indonesia soal ancaman pesawat pembom China.
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
Dikutip Zonajakarta dari Forbes, sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat telah mengumpulkan peta interaktif tentang bagaimana pangkalan udara, rudal, dan radar Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan memungkinkan Beijing untuk memproyeksikan kekuatan militer hingga Singapura, Vietnam, dan Indonesia.
Peta tersebut, yang disusun oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional, menggambarkan jangkauan senjata dan radar Tiongkok yang dikerahkan di berbagai pulau kecil dan terumbu karang di Laut China Selatan.
Misalnya, mengklik tab Pesawat Pengebom peta menunjukkan bahwa pembom H-6 China yang berbasis di Pulau Woody sekitar 400 mil dari Hong Kong dapat menyerang target jauh di timur Filipina, dan sejauh selatan Singapura, pengiriman penting rute melalui Selat Malaka, dan ibu kota Indonesia Jakarta.