WahanaNews-Natuna | Pemkab Natuna membentuk Satgas Bebas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di sejumlah Desa dan Kelurahan.
Pembentukannya diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Baca Juga:
Masyarakat Penajam Paser Utara Diimbau Bijak Gunakan Media Sosial Hindari Jeratan UU ITE
Informasi kepada masyarakat terkait hal ini pun terus disosialisasikan. Pada Jumat (9/6/2022), kembali dibahas tema pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di acara Kancah Opini Pagi Hari (Kopi Pagi) di RRI Ranai.
Talkshow ini melibatkan Psikolog Sumarni dan Wakil Ketua Forum Anak Natuna Octa Salsabila Putri. Sehari sebelumnya, digelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor dengan tema yang sama.
Sri Riawati menjelaskan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih sering dilaporkan ke UPTD PPA.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
“Kita coba selesaikan di tingkat UPTD, namun jika tak bisa diatasi di sini kita bekerja sama dengan Polres dan Dinas P3AP2KB untuk memberikan pendampingan terhadap korban,” jelasnya.
Disampaikan juga, terkait pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak, Kementerian Kominfo mengajak masyarakat untuk tidak dengan mudah menyebarkan konten yang dapat melukai dan merugikan perempuan dan anak baik secara psikologis dan psikis.
Kesungguhan dari para pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan pemuka agama, sangat penting dalam mengatasi permasalahan tersebut.