WahanaNews-Natuna | Tim SAR dengan mengerahkan tim gabungan Basarnas, TNI AL dan nelayan melakukan pencarian terhadap satu orang nelayan yang hilang, korban kecelakaan bagan di laut Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (30/7).
"Kecelakaan kapal, satu orang nelayan jatuh ke laut pada posisi 3°53’00.6” N - 107°56’38.3” E di perairan Pulau Selaut Kabupaten Natuna pada Sabtu, 30 Juli 2022 sekitar pukul 18.30 WIB," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Beklabel, Minggu (31/7/22).
Baca Juga:
PLN Akan Bangun SUTT di Natuna Guna Tingkatkan Keandalan Listrik
Menindak lanjuti laporan tersebut, pada Sabtu malam sekitar pukul 21.35 WIB Basarnas mengerahkan 1 tim rescue yang berjumlah 6 orang bergerak menuju lokasi.
"Korban Bernama Junaidi, laki -laki 30 tahun merupakan warga Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna," ungkap Mexi.
Terjadinya kecelakaan diketahui sekitar perairan Karang Tengah, Selaut atau sekitar Pulau Kokop, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Baca Juga:
Bupati Natuna Paparkan Sejumlah Capaian Pembangunan Selama Dua Tahun
"Hingga Minggu sore pencarian dihentikan sementara karena cuaca buruk, dan akan dilanjutkan pada esok hari, Senin pagi, tadi juga telah dilakukan penyelaman, namun nihil," jelasnya.
Sementara, menurut Ketua Organisasi Bagan Apung Pulau Sedanau, Wan Mustarhadi (52), Ia mengatakan hilangnya korban saat melakukan upaya menghindari kecelakaan tabrakan antar bagan.
"Pada hari Sabtu (30/7) sekira pukul 18.30 WIB Eko dan Junaidi sedang menarik atau memindahkan bagan milik Sumardi menggunakan pompong (kapal kayu) dari posisi awal untuk mengamankan bagan mereka agar tidak terjadi tabrakan antara sesama bagan," kata Mustarhadi.
Ia menjelaskan pada saat proses pemindahan tersebut, bagan yang diawaki oleh Eko dan Junaidi mengalami tabrakan dengan bagan milik Santo dikarenakan bagan tersebut tidak memiliki lampu penerangan.
"Karena tidak ada lampu tanda bagan, sehingga Junaidi naik ke Bagan Santo berusaha untuk menahan bagan yang tabrakan tersebut," kata dia.
Setelah berhasil menghindari tabrakan tersebut, lanjut Mustarhadi, Junaidi terjun ke laut untuk berusaha mengejar dan naik ke bagan yang diawaki Eko dengan cara berenang.
"Namun tidak berhasil sampai ke bagan yang diawaki Eko, Junaidi tidak kelihatan lagi dipermukaan laut, menyadari hal tersebut kemudian Eko menghubungi Sumardi pemilik bagan," ungkapnya.[zbr]