"Geliat pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai terasa. Hal ini bisa dilihat dari beban puncak listrik di beberapa daerah yang mulai meningkat. Ini sinyal optimisme bahwa masyarakat dan industri mulai meningkatkan aktivitas," ujar Agung.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada kuartal pertama tahun ini realisasi penjualan listrik tercatat sebesar 65,42 terawatt jam (TWh).
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Terkhusus di sektor industri, konsumsi listrik mencapai 21.953 gigawatt jam (GWh) atau naik 16 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
"Kenaikan penjualan listrik menjadi sinyal bahwa perekonomian kembali pulih. Aktivitas masyarakat kembali pulih sehingga mendorong konsumsi listrik terutama di sektor industri dan ritel, konsumsi listrik semakin meningkat," ujarnya.
Menurut Agung, pencapaian ini tak lepas dari strategi creating demand yang ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui berbagai bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Salah satunya rangkaian program promo tambah daya sepanjang tahun yang disambut antusias oleh pelanggan.
Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atauelectrifying lifestyle, seperti mendorong penggunaan kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.