Kepri.Wahananews.co, BATAM - Tiba di Batam Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli langsung meninjau Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan Rusunawa Lancang Kuning Batu Ampar Batam, Selasa (17/12).
Yassierli didampingi oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan dan direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo.
Baca Juga:
Minta Pemprov Kepri Tinjau Ulang Angka Opsen Pajak, Pelaku Usaha Otomotif Takut Beratkan Masyarakat
"Kita ingin memastikan fasilitas hunian tersebut telah dimanfaatkan secara optimal oleh para pekerja yang notabene adalah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan" Ucap Menaker RI Yassierli.
Menteri Yassierli terkesan dengan keberadaan Griya Pekerja tersebut dan berharap program yang sama dapat dikembangkan di wilayah lainnya.
Dalam kesempatan itu Menaker juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa pekerja yang telah tinggal bertahun-tahun di hunian tersebut. Sore itu menteri Yassierli langsung menghampiri sejumlah penghuni rusun yang tengah menyantap makanan di kantin, ia lantas mengajak penghuni berdialog.
Baca Juga:
GIAT WISATA UT BATAM 2024 Volume 2 Sukses Digelar di Panbil Nature Reserve
Namun dalam kesempatan itu, penghuni rusun yang masih mengenakan werpack seragam perusahaan langsung melontarkan keluhan.
"Pak menteri, kenaikan tarif harga rusun langsung naik 100 persen. Tahun lalu masih 700 ribuan, sekarang langsung 1,3 juta," ujar warga rusun.
Dalam dialog itu, menteri didampingi Dirjen menjelaskan secara perlahan dasar kenaikan sehingga diterima warga rusun. Selain persoalan tarif hunuian, warga rusun juga menyampaikan permohonan agar karpet masjid dapat diganti yang baru dengan yang lebih tebal.
"Kalau bisa dikasi yang tebal pak, yang sekarang tipis," ujar warga rusun lainnya meminta pada menteri.
Para warga rusun mengaku meski ada kenaikan tarif hunuian rusun, mereka tetap nyaman tinggal dilokasi. Selain lokasi yang lebih dekat dengan tempat bekerja, rusun juga lebih aman dan nyaman.
Usai berdialog dan meninjau kawasan rusun, menteri didampingi wakil menteri dan jajaran lantas jajan di kantin Rusun. Mereka menyantap hidangan sembari melanjutkan perbincangan santai.
Pihaknya menekankan agar pengelolaan Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan tetap mengedepankan harga sewanya yang terjangkau, dapat diakses oleh seluruh pekerja, serta fasilitas yang terpelihara dengan baik.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa di wilayah Batam, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 3 Griya Pekerja yang terletak di Bumi Lancang Kuning, Muka Kuning, dan Kabil.
Sejalan dengan amanah pemerintah lewat PP Nomor 55 Tahun 2015, ketiga rusunawa yang dibangun sejak masa PT Jamsostek (Persero) tersebut ditujukan untuk memberi kesempatan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memiliki hunian berkualitas dengan harga yang terjangkau, sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
"Adanya Griya Pekerja ini menjadi sebuah fasilitas yang dapat dimanfaatkan para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memperoleh hunian dengan harga yang terjangkau, fasilitas memadai dan dekat dengan lokasi bekerja. Hal ini secara tidak langsung juga dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja yang sering terjadi di jalan menuju tempat kerja,"ujar Anggoro.
"Sehingga dengan demikian pekerja bisa bekerja dengan optimal, bekerja keras dan bebas cemas yang berujung pada meningkatnya produktivitas mereka,"imbuhnya.
Melansir data BPJS Ketenagakerjaan, Rusunawa Bumi Lancang Kuning Batam memiliki luas 20.004 m2, dengan 6 twin block yang berisi 564 kamar.
Semantara Rusunawa di Muka Kuning Batam, luasnya 2.984 m2, dengan kapasitas 78 kamar dalam 1 twin block
Sedangkan Rusunawa Kabil Batam, menjadi yang terluas dengan ukuran 100.000 m2, dengan 1.000 kamar yang terbagi di 10 twin block.
Anggoro mengaku, harga sewa yang relatif terjangkau, ditambah deretan fasilitas umum yang tersedia, seperti masjid, mini market, foodcourt, arena olahraga, hingga shuttle bus gratis, membuat rata-rata tingkat okupansinya mencapai di atas 90 persen.
Anggoro pun membuka lebar kesempatan bagi para Pemerintah Daerah yang ingin bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun Griya Pekerja di lahan milik Pemda yang dekat dengan kantong-kantong pekerja.
Pihaknya juga mendorong agar seluruh pekerja untuk memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta agar terjamin dan dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga pekerja akan bisa Kerja Keras Bebas Cemas.
"Kita rencananya juga akan mulai lagi di Jabar dan Jateng. Tapi kita memang butuh juga dukungan dari Pemda, seperti di Batam dengan BP Batam. Lahannya disediakan, kita bisa kelola jangka panjang, sehingga kita bisa membangun lebih optimal karena dananya fokus kepada untuk fasilitas. Jadi harapannya memang melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, bersama-sama kita memberikan fasilitas bagi para pekerja. Karena dengan memiliki tempat tinggal yang dekat dari tempat kerja, produktivitasnya pekerja bisa terus meningkat,"tutup Anggoro.
[REDAKTUR: MIRZA ANTONI]