“Kalau kita bisa produksi sendiri, kenapa harus terus bergantung? Kita ingin menyusun neraca kebutuhan dan produksi yang seimbang, agar harga stabil dan petani tetap untung,” jelasnya lagi.
Gubernur Ansar juga menekankan pentingnya tindak lanjut dari program ini. Menurutnya, gerakan menanam harus diiringi dengan edukasi dan pemantauan agar bibit benar-benar tumbuh dan berproduksi.
Baca Juga:
23 Tahun Kepulauan Riau, Merangkai Pulau Merajut Asa
“Manfaatkan dengan baik bibit yang dibagikan. Kita akan evaluasi, kita akan lihat perkembangannya. Jangan sampai berhenti hanya di pembagian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ansar juga menyoroti pentingnya perlindungan sosial bagi petani. Saat ini, sebanyak 9.430 petani di Kepri telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendanaan APBD provinsi.
“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan kita. Maka mereka juga harus kita lindungi. Dengan BPJS Ketenagakerjaan, mereka mendapat jaminan jika mengalami risiko kecelakaan kerja,” ujar Gubernur Ansar.
Baca Juga:
Gubernur Ansar dan Wagub Nyanyang Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Karimun
Ia berharap langkah ini bisa menjadi semangat bersama bahwa sektor pertanian, selain penting secara ekonomi, juga harus dijamin secara sosial.
[REDAKTUR: FRENGKI]