WahanaNews-Kepri | Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkontribusi penting dalam pemulihan ekonomi khususnya saat pandemi COVID-19.
Kontribusi BUMN ini hasil dari efisiensi dan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN itu sendiri dalam mengadaptasi tantangan global.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan wujud kontribusi BUMN misalnya mampu mengurangi angka kemiskinan dengan berkurangnya angka masyarakat kelas bawah.
"Kelas menengah telah mencapai 232 juta. Artinya kelas bawah semakin mengecil," ujar Arya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2022).
Dalam acara Webinar 'BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional', Arya juga menjelaskan BUMN pada tahun buku 2021 mampu meningkatkan pendapatan dari Rp 1.130 triliun ke Rp 1.982 triliun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kenaikan pendapatan ini mengerek pertumbuhan laba total yang mampu dikantongi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk negara.
"Di sisi lain laba kita, naik 40%. Makanya ini wujud contoh berhasilnya kita melakukan efisiensi dan transformasi. Laba bersih dari 10 perusahaan terbesar di Indonesia yang tujuh itu BUMN," ujar Arya.
Arya juga menerangkan, dari pertumbuhan laba 10 perusahaan besar di Indonesia, 7 perusahaan berasal dari BUMN dan salah satu yang terbesar ialah PLN.