Untuk di wilayah Bintan dan sekitarnya aliran massa udara didominasi oleh angin dari arah Tenggara – Barat Daya.
"Kemudian, adanya pola belokan (shearline) dan konvergensi angin disekitar wilayah Kepulauan Riau diprediksi masih mendominasi sehingga dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan. Kemudian, adanya pola belokan (shearline) dan konvergensi angin di sekitar wilayah Kepulauan Riau diprediksi masih mendominasi sehingga dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan," terangnya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Untuk prakiraan kelembapan udara relatif (relative humidity) di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya dasarian I Mei 2022 untuk lapisan permukaan, lapisan 850 mb, dan lapisan 700 mb umumnya di atas 80. Kondisi ini diprakirakan terjadi hingga Dasarian III Mei
2022.
Kondisi labilitas atmosfer untuk 3 hari kedepan juga memperlihatkan adanya nilai K-Index sebesar 30 s.d. 37 menunjukkan kemungkinan terjadinya aktivitas konvektif sedang – kuat yang mendukung untuk pertumbuhan awan Cumulonimbus.
Kemudian, nilai Lifted Index yang berkisar -7 s.d -4 dan nilai Showalter Index yang berkisar -2 s.d. 3 menunjukkan kondisi atmosfer yang labil dan berpotensi untuk terjadinya petir (thunderstorm).
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
"Peringatan dini yang harus diwaspadai adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan sedang - lebat secara tiba-tiba dengan disertai petir dan angin kencang," ungkapnya.
Diterangkannya, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO, dan IOD) tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya.
MJO yang aktif di fase 2 memberikan cukup pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif di Indonesia terutama sebelah barat Indonesia, termasuk Kepulauan Riau.