"Peringatan dini yang harus diwaspadai adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan sedang - lebat secara tiba-tiba dengan disertai petir/angin kencang," ungkapnya.
Diterangkannya, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO, MJO, dan IOD) tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Analisis skala regional dengan nilai SST yang hangat dengan anomali SST cenderung negatif - positif memiliki pengaruh terhadap peningkatkan pasokan uap air ke atmosfer yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif," jelasnya.
Kemudian, adanya pola belokan angin (shearline) dan konvergensi angin yang diprakirakan masih berpotensi terjadi di sekitar wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya akan mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.
Selanjutnya, analisis skala lokal yaitu kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah diprakirakan masih relatif basah.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Serta menunjukkan adanya ketersediaan pasokan uap air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan dengan didukung juga dengan nilai indeks labilitas yang menunjukkan nilai kondisi labilitas udara untuk mudah terbentuk awan konvektif Cumulonimbus.
"Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan tiga hari kedepan umumnya berawan dan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan – sedang sesekali lebat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga sore dan dini hari yang bersifat lokal," ungkapnya.
Sebagai informasi, berikut laporan perkiraan cuaca di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan untuk tiga hari ke depan.