Agustus tahun 2022 terdapat 5 kasus, dengan rincian 1 kasus pasien perempuan di Tanjungpermai, 1 kasus pasien perempuan di Sungai Enam, 2 kasus pasien laki laki di Kijang Kota dan 1 kasus pasien perempuan di Gunung Kijang.
Kadis Kesehatan Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengatakan, jumlah kasus DBD hingga Agustus 2022 terdapat 58 kasus DBD dengan 1 kasus pasien meninggal.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
“Kasus tertinggi pada bulan Mei sebanyak 19 kasus dan Juni 18 kasus,” katanya.
Diakuinya, musim yang tidak menentu saat ini sangat berpotensi meningkatnya kasus DBD.
Karena itu, dia meminta masyarakat harus menerapkan 3 M Plus yakni menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air dan tempat penampungan air minum.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Kemudian, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi dan toren air. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi tempat berkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Sedangkan langkah plusnya untuk mencegah DBD, lanjutnya, menaburkan bubuk larvasida tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
Gama juga mengimbau apabila masyarakat memiliki gejala seperti demam naik turun yang terjadi 2 hingga 7 hari, muncul bintik-bintik kemerahan, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pada area belakang bola mata agar segera mendatangi puskesmas terdekat.[zbr]