WahanaNews-Bintan | Pergelaran kejuaraan balap sepeda Internasional Tour De Bintan, di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akan kembali digelar.
Pelaksanaan kejuaraan yang masuk Kalender Kejuaraan Dunia UCI Grand Gondo di Indonesia itu telah ditetapkan, yaitu pada pertengahan Oktober 2022.
Baca Juga:
Angie Ang Membantah Isu Marc Marquez Beri Kunci Kamar Kepadanya
"Tour de Bintan kita sudah mulai melaksanakannya nanti pertengahan Oktober. Kalau tidak salah tanggal 15, 16 dan 17 Oktober," kata Group General Manager PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), Abdul Wahab, lewat keterangan resmi, Senin (11/7/2022).
Untuk kategori lomba dalam ajang balap sepeda kelas dunia ini adalah Individual Time Trial sepanjang 175 kilometer, Grand Fondo Challenge 85 kilometer, Grand Fondo Classic 146 kilometer, Grand Fondo Century 108 kilometer, dan Grand Fondo Discovery 55 kilometer.
Tour de Bintan yang sebelumnya rutin digelar setiap tahun sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Travel Bubble Dihapus, Bali Kembali Sambut Wisman
Namun, setelah pandemi mereda, event-event Internasional, terutama di sektor pariwisata Kabupaten Bintan kembali ditata. Abdul Wahab menyebutkan, selain Tour de Bintan pihaknya sedang mempersiapkan event lain, seperti Bintan Marathon, Kasmaran dan event tahun baru.
"Cuma untuk yang Bintan Marathon belum konfirmasi tanggalnya. Tapi kita berharap tahun ini," ujar dia.
Menurut Abdul Wahab, tahun 2022 menjadi tahun bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan untuk kembali berbenah.
"Tahun ini kita tahun honeymoon. Merancang untuk tahun ke depannya," ungkap dia.
Kunjungan Wisman Ke Kepri Meningkat Tajam Peningkatan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pascapandemi Covid-19 mulai memperlihatkan hasil yang signifikan.
Hal ini terutama terlihat dari sektor pariwisata, sebagai sektor yang paling terdampak atas serangan badai pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Provinsi Kepri selama bulan Mei 2022 tercatat sebanyak 23.842 kunjungan atau mengalami peningkatan hingga 101,93 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi peningkatan sebesar 8.896,98 persen. Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri pada bulan Januari hingga Mei 2022 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura.
Jumlahnya mencapai 46,47 persen dari jumlah wisman selama Januari sampai dengan Mei 2022. Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepri pada bulan Mei 2022 rata-rata 37,11 persen atau naik 9,90 poin dibanding TPK April 2022 yang tercatat sebesar 27,21 persen.
Kemudian rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada Mei 2022 tercatat sebesar 1,96 hari atau naik 0,46 poin dibanding dengan April 2022.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengaku senang atas capaian peningkatan kunjungan wisman yang sangat signifikan di Kepri ini. Terlebih sejak awal Ansar menegaskan jika prioritas utamanya adalah berupaya memulihkan ekonomi Kepri.
"Sejak awal kita semua mengetahui, pandemi Covid-19 telah memporakporandakan perekonomian Kepri hingga (pertumbuhan ekonomi) minus 3,5 persen. Dan, sektor yang paling terdampak adalah sektor pariwisata. Banyak hotel, resort dan restoran tutup yang mengakibatkan pengangguran bertambah, karena banyak karyawan dirumahkan. Melihat kondisi itulah kemudian kita dituntut untuk berpikir guna memperbaiki keadaan," beber Ansar.
Diakui Ansar, kondisi saat itu tidak akan mungkin selesai jika dilakukan sendiri. Melainkan harus ada kerja sama dengan banyak pihak, baik FKPD, Ormas, LSM, instansi pemerintah lainnya, vertikal maupun horizontal.
"Semua stakeholder kita libatkan, dan memang harus terlibat. Karena pandemi Covid-19 merupakan bencana nasional, bahkan internasional, merupakan musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama," tegas Ansar.
Menurut mantan anggota DPR RI dan Bupati Bintan dua periode, sejak awal pandemi Covid-19 sejak 2020, perekonomian di Kepri telah jatuh terkontraksi sebesar -7,55 persen di triwulan kedua 2020.
Kemudian di triwulan ketiga tahun 2020 masih terkontraksi hingga sebesar -5,81 persen. Diimbau Ansar setiap daerah harus memberikan kemudahan kepada para investor yang ingin menanamkan modal. Kemudahan itu tidak hanya dalam bentuk fiskal, tetapi bisa juga dalam hal keringkasan birokrasi dan perizinan.
Hal ini berkaitan juga dengan kemudahan wisman masuk ke Kepri. Sejumlah cara di antaranya dengan cara penerapan skema travel bubble, kemudian meningkat dengan skema kunjungan VTL.
Tidak hanya itu, sektor-sektor pembangunan lainnya juga dijalankan. Termasuk yang terakhir adalah kebijakan penyesuaian tarif tiket feri. Begitu juga dengan sektor UMKM.
Upaya yang dilakukan adalah Pemprov Kepri bekerja sama dengan Bank Riau Kepri dalam meluncurkan bantuan pinjaman modal tanpa bunga kepada pelaku UMKM.
Dalam skema pinjaman modal tersebut, para peminjam hanya perlu menyicil pinjaman pokok yang mereka ajukan, sementara untuk bunganya telah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Kepri.
"Hasil yang kita rasakan ini adalah hasil kolaborasi kita semua, siapa pun itu tanpa terkecuali, semuanya punya andil. Terbukti jumlah wisman di Kepri sudah meningkat, otomatis secara ekonomi juga mengalami peningkatan. Ini artinya, seberat apa pun permasalahan, jika kita hadapi bersama-sama, pasti bisa kita selesaikan. Insya Allah, kolaborasi yang sudah baik ini bisa terjadi dengan baik, agar kita lebih mudah membangun Kepri ke depan," papar Ansar.[zbr]