WahanaNews-Bintan | Pemprov Kepri tetapkan dua pulau di Kabupaten Bintan sebagai kawasan uji coba pengelolaan "blue carbon" atau karbon biru untuk menyerap karbon.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Bintan, Rabu (31/8/22), mengatakan, kawasan pesisir di Pulau Pengudang dan Pulau Pangkil, Bintan akan dikembangkan ekosistem karbon biru.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
Ia menjelaskan pengelolaan kedua pulau sebagai kawasan pengembangan ekosistem karbon biru bekerja sama dengan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) milik Achmad Santosa.
Ekosistem karbon biru yang dilestarikan di pesisir, kata dia, yakni hutan mangrove, bakau, lamun, lahan gambut dan rawa asin. Pengelolaannya mirip seperti merawat kawasan konservasi.
"Hasil kajian dalam pengelolaan ekosistem karbon biru di Pulau Pangkil dan Pulau Pengudang sudah disampaikan IOJI. Gubernur Kepri Ansar Ahmad tertarik karena ekosistem karbon biru penyerap karbon paling efektif dibandingkan ekosistem lain," katanya.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
Menurut dia, melestarikan ekosistem pesisir dapat memberi manfaat lainnya seperti mencegah erosi, melindungi perumahan warga ketika pasang surut, badai dan banjir ketika menghantam, menangkap polutan yang kerap ada di udara dan perairan, melestarikan habitat laut, dan menjadi habitat bagi makhluk hidup lainnya di pesisir.
Ia mengatakan kawasan ekosistem karbon biru juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai sumber ekonomi dengan memberikan servis ekologi.
Pengelolaan daerah pesisir secara alami dan lestari menambah pesona pesisir, dan berpotensi dikembangkan sektor pariwisata. Kawasan ekosistem karbon biru, kata dia, juga menyediakan makanan bagi ikan, sehingga sumber daya ikan, siput, kepiting dan udang berlimpah.
