Maka warga mempertanyakan. Soalnya, dampaknya kepada warga tidak ada.
"Padahal, kami warga Desa Lancang Kuning itu banyak ahli dalam pemeliharaan sapi dan ternak kelulut. Kenapa kami tidak dilibatkan. Begitu juga dengan kelapa, biasanya dibagi 2 bibit kelapa kepada warga per kepala keluarga(KK)," jelasnya.
Baca Juga:
Pjs Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Buka Seminar dan Workshop Rakornas 2024
Sugito juga mengatakan, dari hasil diskusi dengan pihak desa tidak ada titik terang dan kejelasan terkait wujud daripada program tersebut.
"Kita berharap pihak berwajib segera melakukan tindakan terkait hal ini. Kami juga berencana untuk membuat laporan," harapnya.
Pj Kepala Desa Lancang Kuning, Federic Van Resha, yang baru bertugas beberapa hari di desa ini, menyampaikan selama menjabat, terkait pengadaan kelapa, madu kelulut dan sapi itu diberdayakan oleh BUMDes.[zbr]