Meskipun demikian, pembangunan ke depan tidak hanya terpusat di kota saja, desa-desa juga akan dibangun secara merata. Sama halnya Jembatan Gantung Segeram-Seminte.
"Ibu telah berjuang nyata untuk masyarakat Natuna. Masyarakat Natuna pun akan ingat dan berjuang untuk Ibu Cen," ucap Rodhial.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sementara itu, Kepala Bina Marga Kementerian PUPR RI, Yudha mengatakan, pembangunan Jembatan Gantung Segeram-Seminte merupakan usulan dari Anggota Komisi V DPR RI Cen Sui Lan melalui dana aspirasi wakil rakyat.
"Jembatan gantung memang usulan dari Ibu Cen untuk warga Natuna khususnya Segeram. Semoga jembatan ini memberi manfaat bagi masyarakat," ujar Yudha.
Yudha menambahkan, untuk membangun sebuah jembatan gantung tidak murah. Bangunan atas jembatan terbuat dari baja nilainya mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan pondasi dan jalan hampir Rp 3 miliar. Total pembuatan biaya jembatan gantung hampir Rp 6 miliar.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Selanjutnya setelah selesai dibangun, jembatan gantung ini akan diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai aset daerah.
"Dengan adanya jembatan ini mudah-mudahan akses warga lebih mudah. Jembatan tidak boleh dilewati oleh kenderaan roda empat, karena didesain khusus roda 2 agar lebih tahan lama," tutur Yudha.
Di lokasi yang sama, Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan mengaku senang melihat jembatan gantung sudah terbentang kokoh. Jembatan itu menjadi penghubung dua kampung tua di Natuna yaitu Kampung Segeram dan Seminte.