"Nanti kita tawarkan sehingga gasnya itu bisa diinjeksi, Natuna itu bukan dari sumur volume reservoir yang ada tetapi ada reservoir yang lain juga," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berniat melelang ulang Blok East Natuna setelah proses penyerahan dari PT Pertamina rampung. Bahkan blok yang dulunya bernama Natuna D-Alpha ini akan dipecah menjadi tiga wilayah kerja.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Pertamina selaku operator Blok East Natuna bakal mengembalikan Blok East Natuna ke negara. Mengingat pengembangan blok jumbo tersebut hingga kini tidak ada menemui progres yang signifikan.
"Kita kembalikan dulu ke negara kemudian kita akan lelang tender terbuka untuk D-Alpha. Kita akan coba bagi tiga East Natuna itu," ujar Tutuka di Nusa Dua Bali, Kamis (24/11/2022).
Tutuka menargetkan proses pengembalian Blok East Natuna dari Pertamina ke pemerintah dapat rampung tahun ini. Dengan demikian, pada awal tahun depan blok tersebut dapat dijadwalkan untuk masuk lelang.
Baca Juga:
PLN Nusantara Power Siapkan Dana Modifikasi Cuaca Tiap Tahun
"Kita sudah coba proses sih tahun ini. Nanti lelangnya pengumuman gak tahu ya, tapi ini sudah kita proses sekarang karena kalau bisa selesai tahun ini bisa langsung tahun awal depan kita umumkan lelang itu," kata dia.
Blok East Natuna sendiri mempunyai potensi mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF). Namun, karena besarnya kandungan karbon dioksida (CO2) di blok ini, yakni mencapai hingga 71%, membuat gas yang bisa dieksploitasi hanya sebesar 46 TCF.
Meski jumlah gas yang bisa dieksploitasi turun drastis dari jumlah sumber dayanya, namun potensi ini masih jauh lebih besar dibandingkan cadangan Blok Tangguh di Papua Barat dan Blok Masela di Maluku. Besarnya kandungan karbon dioksida ini lah yang membuat blok ini tak kunjung dieksploitasi.[zbr]