Kenapa Pulau Akar dijadikan Geosite? Karena di pulau ini terdapat mineral dan bebatuan yang unik.
Bebatuan itu merupakan batuan basal dengan struktur pillow lava, tersusun oleh piraksen, gelas vulkanik (paloganit).
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Pulau yang berdiameter kurang lebih 25 meter itu dipenuhi dengan batuan mineral berupa batu basalt dan pepohonan kecil di tengahnya.
Selain itu, ketika kita menghadap pulau dari gerbang, kita akan melihat sisi bagian kiri pulau terdapat sebuah monumen batu yang berbentuk tulisan "Welcome to Pulau Akar" yang berwarna biru.
Dengan hal-hal itu, Pulau Akar memiliki banyak pilihan spot foto.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Di sisi lain, hempasan ombak yang diterpa angin menghantam pinggiran pulau juga terdengar cukup keras saat berada di sana.
Air laut yang bening juga seakan memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat langsung permukaan tanah di bawah laut dan dapat melihat ikan kecil.
Sebuah papan informasi di bagian tengah pulau menjelaskan, bahwa interpretasi awal bebatuan basal yang ada di Pulau Akar adalah hasil aktivitas vulkanisme bawah laut akibat subduksi, sebelum kehadiran Granit Ranai, yang berumur lebih kurang 188-144 juta tahun yang lalu.