Selain itu, PLN juga menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan, seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru.
Menurut Agung, pelanggan bisa menikmati berbagai fasilitas layanan melalui aplikasi PLN Mobile. Setelah diluncurkan pada 18 Desember 2020 lalu, lebih dari 27 juta pengguna sudah terdaftar di aplikasi PLN Mobile dengan tingkat kepuasan 4,8 dari skala 5.
Baca Juga:
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bangun 624 SPKLU
PLN pada tahun ini juga akan meningkatkan konsumsi listrik, misalnya di sektor industri. Salah satunya adalah mengakuisisi captive power atau pembangkit listrik milik industri menjadi suplai dari PLN.
PLN menangkap momen ini dengan meningkatkan konsumsi listrik, yaitu melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
"Strategi ini ditempuh melalui program win bac yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. Langkah tersebut dilakukan agar pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya,” kata Agung.
Baca Juga:
Sekjen ESDM Pastikan Pasokan Listrik dan BBM Aman di Sumbar
Selain itu, PLN telah menyusun pandangan bisnis atau business outlook untuk menghadapi peningkatan persaingan usaha ketenagalistrikan dan kenaikan konsumsi listrik pada tahun ini.
Penyusunan business outlook PLN 2022 itu dilakukan dengan pendekatan kajian analis mega, analisis makro, analisis mikro, dan perilaku konsumen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, ada kecenderungan pengusaha untuk mengikuti penggunaan energi berkelanjutan di tengah tren transisi energi.