WahanaNews-Kepri | Dewan Energi Nasional (DEN) menerima kunjungan dari Gurin Energy Pte. Limited dan PT Panah Perak Megasarana (PT PPM) untuk membahas mengenai pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Sugi dan Pulau Combol, Provinsi Kepulauan Riau.
Rencananya, tenaga listrik yang dihasilkan dari PLTS ini juga akan diekspor ke Singapura.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Kunjungan ini dihadiri oleh Chief Operating Officer (COO) Gurin Energy Robert Driscoll, Direktur Utama PT PPM Agussalim Igarashi, serta sejumlah Anggota Pemangku Kepentingan DEN (APK DEN) antara lain Satya Widya Yudha dari kalangan industri, As Natio Lasman dari kalangan teknologi, Musri Mawaleda dan Agus Puji Prasetyono dari kalangan akademisi, serta Yusra Khan dari kalangan lingkungan hidup.
Sebagai pembuka, APK DEN Satya memaparkan bahwa Indonesia menargetkan capaian bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025.
Namun, hingga tahun 2021, realisasi bauran EBT baru mencapai 12,16% atau masih jauh dari target yang dicanangkan. Oleh karena itu, pemanfaatan EBT terus didorong guna mendorong pencapaian target bauran EBT.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Kepulauan Riau sendiri dilansir merupakan salah satu provinsi dengan potensi energi laut dan energi surya terbesar di Indonesia. Mengacu pada Peraturan Presiden no. 22 tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), potensi energi baru terbarukan (EBT) di Kepulauan Riau mencapai sekitar 7.763 MW energi surya, 6.027 MW energi laut, dan 922 MW energi angin.
Nantinya, potensi energi di Kepulauan Riau akan tertuang dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) di Kepulauan Riau yang akan segera disahkan.
Meski demikian, utilisasi energi surya secara nasional dinilai masih rendah, yakni 225 MWp atau 0,1?ri potensi sebesar 207,8 GW.